Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Eka Tjipta Widjaja, Penjual Permen Keliling yang Kini Menjelma Jadi Orang Terkaya di Indonesia

Dewi Lusmawati - Minggu, 27 Januari 2019 | 07:54
Eka Tjipta Widjaja, dulu jual biskuit keliling kini hartanya Rp205 triliun
Lukas Ferdinand/Kontan

Eka Tjipta Widjaja, dulu jual biskuit keliling kini hartanya Rp205 triliun

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID -Duka sedang menyelimuti keluarga Eka Tjipta Widjaja, pemilik Sinarmas Group.

Eka Tjipta Widjaja yang merupakan taipan properti dan raja kertas ini meninggal dunia pada Sabtu (26/1/2019) pukul 19:43 WIB.

Dikutip dari Kompas, kabar duka meninggalnya Eka Tjipta Widjaja ini disampaikan oleh Managing Director Sinar Mas Group Gandhi Sulistyanto dalam pesan singkatnya.

Baca Juga : Eka Tjipta Widjaja yang Tidak Tamat SD Mampu Membangun Kerajaan Bisnis Sinar Mas: Saya Sungguh Menyadari, Saya Bisa Seperti Sekarang Karena Tuhan Maha Baik!

Gandhi Sulistyanto mengungkapkan jenazah Eka Tjipta disemayamkan di Rumah Duka Gatot Subroto Jakarta.

Eka Tjipta berhasil membangun perusahaannya Sinar Mas Group yang bergerak di berbagai sektor bisnis, mulai properti, perkebunan, industri pengolahan, hingga keuangan.

Besarnya bisnis yang dimiliki membuat Eka Tjipta masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.

Baca Juga : Ayah Vanessa Angel: Vanessa Angel Pergi Dari Rumah Ikut dengan Cowok Kenalannya dari Facebook

Namun di balik kesuksesannya kini, siapa sangka, dulunya Eka Tjipta hanyalah seorang penjual permen keliling.

Eka Tjipta Widjaja, orang terkaya di Indonesia nomor 3
tangkap layar forbes.com

Eka Tjipta Widjaja, orang terkaya di Indonesia nomor 3

Dikutip dari Tribun Jateng, Tak banyak yang tahu masa lalu Eka yang memprihatinkan.

Eka dan ibunya pertama kali datang ke Indonesia pada tahun 1932 saat ia berusia 9 tahun.

Mereka menyusul sang ayah yang sudah migrasi lebih dulu ke Makassar.

Ekonomi keluarganya sangat jauh dari kata layak.

Baca Juga : Penghasilannya Dibagikan Kepada Orang Lain, Baim Wong: Allah Hanya Menitipkan Uang itu Melalui Kita

Ayahnya terlibat utang pada rentenir dan tak mampu membayar bunga yang sangat tinggi.

Eka akhirnya tak bisa melanjutkan sekolah sehingga hanya punya ijazah SD.

Ia bertekad untuk bisa membantu ayah dan ibunya.

Eka dan ayahnya mulai berjualan permen dan biskuit keliling Makassar.

Eka berjualan dari pintu ke pintu.

Baca Juga : Basuki Tjahaja Purnama Akhirnya Akui Akan Menikahi Bripda Puput: Nikahnya Sama yang Polwan Itu!

Menaiki sepeda, ia akan berhenti dan mengetuk pintu rumah calon pembeli tanpa kenal lelah.

Profil Eka Tjipta Widjaja
Kompas.id

Profil Eka Tjipta Widjaja

Eka yang kala itu berusia 15 tahun ternyata bisa meringankan beban utang keluarganya dari hasil jualan biskuit dan permen.

Ia menabung sebagian keuntungannya untuk tambahan modal.

Tak puas dengan berjualan keliling, Eka membeli alat membuat kembang gula di rumah.

Dia mulai memproduksi sendiri kembang gulanya.

Pada masa penjajahan Jepang, Eka bekerja sama dengan CIAD (Corp Intendands Angkatan Darat).

Baca Juga : Jika Pangeran Charles Jadi Raja Inggris, Inilah Gelar yang Akan Didapat Kate Middleton

Dia menjual kopra pada mereka.

Namun, Jepang mengeluarkan kebijakan monopoli kopra dan bisnis Eka terhenti.

Eka kembali bangkrut.

Punya prinsip tak mau menyerah, Eka kembali menjajal bisnis baru.

Baca Juga : Hanya Ada 4 Biji, Durian Seharga Rp 14 Juta Sudah Laku Dua Butir

Ia beralih ke usaha bahan-bahan keperluan makanan, bangunan, dan kebutuhan harian.

Pendiri Sinar Mas Group Eka Tjipta Widjaja
KOMPAS

Pendiri Sinar Mas Group Eka Tjipta Widjaja

Pada tahun 1950 lagi-lagi usahanya terhenti karena dirampas saat peristiwa Permesta.

Saat usianya 37 tahun, Eka Tjipta pindah ke Surabaya.

Dia mencoba bisnis kebun kopi dan kebun karet di daerah Jember.

Eka mendirikan CV Sinar Mas dan mulai berbisnis membuat bubur kertas dari sisa-sisa pengolahan karet.

Baca Juga : Maju Sebagai Calon Anggota Legislatif, Vicky Shu: Khayalan Masa Kecil!

Seiring perkembangan bisnisnya, Eka mendirikan PT Tjiwi Kimia pada 1976.

Perusahaan ini bergerak di bidang bahan kimia.

Pada tahun 1980, Eka bisa membeli 10 ribu hektar kebun kelapa sawit di Riau.

Tahun 1982, Eka membeli Bank International Indonesia (BII) yang dan memulai bisnis propertinya dengan nama Sinar Mas Group.

Hingga kini, Eka mungkin telah mengalami puluhan kali jatuh dan bangkit lagi.

Baca Juga : Maju Sebagai Calon Anggota Legislatif, Vicky Shu: Khayalan Masa Kecil!

Hasilnya, saat ini Eka ada di posisi dua sebagai orang terkaya di Indonesia.

Sinar Mas Group saat ini punya deretan bisnis properti yang ada di berbagai penjuru Indonesia.

Mulai dari bisnis keuangan (finance) hingga pelebaran sayap bisnis ke sektor usaha lain seperti pengolahan kelapa sawit dan bidang komunikasi.

Eka memang tak lagi digarda depan dalam mengembangkan ratusan bisnisnya.

Eka jauh hari sudah memberikan kepercayaan semua bisnisnya kepada anak-anak dan cucu-cucunya.

Baca Juga : Alasan Ahok Pilih Puput Nastiti Devy Sebagai Calon Istri Meski Hanya Berbeda Satu Tahun Lebih Tua dari Putra Sulungnya

Dikutip GridHot.ID dari Kontan.co.id, Sinarmas telah mengelompokkan ratusan perusahaan ke dalam enam pilar utama bisnis, yakni pulp and paper, jasa keuangan, pengembang dan real estat serta agribisnis dan makanan.

Dua lini bisnis lagi adalah telekomunikasi serta energi dan infrastruktur.

Anak tertua Eka Tjipta, yakni Teguh Ganda Widjaja memegang pulp and paper, sedangkan Franky O. Widjaja menggawangi agribisnis dan makanan.

Lantas, bisnis pengembang dan real estat dikendalikan Muktar Widjaja.

Baca Juga : Basuki Tjahaja Purnama Cerita Beda Mantan Istri dan Puput Nastiti Devi

Kalau Indra Widjaja kebagian jasa keuangan.

Anak-anak mereka atau generasi III, sudah terlibat menjalankan bisnis bersama-sama.

Hanya bisnis energi dan infrastruktur yang langsung dipegang oleh generasi III.

Fuganto Widjaja, anak Indra Widjaja mengawal bisnis yang antara lain membawahi PT Golden Energy Mines Tbk dan PT Berau Coal Energy Tbk itu.

"Dipilih di antara generasi III, Pak Fuganto dianggap mampu dan bisa menjalankan," terang Gandi Sulistiyanto, Managing Director Sinarmas Group.

Menjalankan bisnis berbarengan antara generasi II dan III bukan tanpa kendala.

Baca Juga : Punya Calon Suami Beda Usia 31 Tahun, Bripda Puput Ngaku Ayahnya Lebih Muda dari Ahok

Meskipun, pertalian darah mengikat mereka, kendala biasanya muncul lantaran faktor latar belakang pendidikan dan komunikasi.

Gaya kepemimpinan generasi III yang berlatar belakang pendidikan di luar negeri, berbeda dengan generasi II.

Namun, klan Eka Tjipta sudah sepakat dengan satu hal.

Baca Juga : Basuki Tjahaja Purnama Mau Nikah dengan Bripda Puput, Begini Kabar Veronica Tan

"Kalau sudah diputuskan oleh anak tertua, yang lain mengikuti, walaupun dalam diskusi ada perbedaan pendapat," kata Gandi.(*)

Source : kompas kontan Tribun Jateng

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x