Ia beralih ke usaha bahan-bahan keperluan makanan, bangunan, dan kebutuhan harian.
Pada tahun 1950 lagi-lagi usahanya terhenti karena dirampas saat peristiwa Permesta.
Saat usianya 37 tahun, Eka Tjipta pindah ke Surabaya.
Dia mencoba bisnis kebun kopi dan kebun karet di daerah Jember.
Eka mendirikan CV Sinar Mas dan mulai berbisnis membuat bubur kertas dari sisa-sisa pengolahan karet.
Baca Juga : Maju Sebagai Calon Anggota Legislatif, Vicky Shu: Khayalan Masa Kecil!
Seiring perkembangan bisnisnya, Eka mendirikan PT Tjiwi Kimia pada 1976.
Perusahaan ini bergerak di bidang bahan kimia.
Pada tahun 1980, Eka bisa membeli 10 ribu hektar kebun kelapa sawit di Riau.
Tahun 1982, Eka membeli Bank International Indonesia (BII) yang dan memulai bisnis propertinya dengan nama Sinar Mas Group.
Hingga kini, Eka mungkin telah mengalami puluhan kali jatuh dan bangkit lagi.