Gridhot.ID - Polres Aceh Barat saat ini masih menyeldiki kasus kematian seorang bocah bernama Alfa Reza (11).
Alfa meninggal seusai dirinya disuntik tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Aceh.
Sedangkan dua perawat yang dimaksud masih berstatus tenaga honorer, yakni Erwanti AMdKeb dan Desri Amalia AMdKep.
Dikutip dari Serambinews, Selasa (29/1) hingga Senin kemarin keduanya masih ditahan di Mapolres setempat.
Baca Juga : PM Mahathir Mohamad Sebut Rakyat Malaysia Pemalas, Tak Amanah dan Tak Tahu Malu Jika Berutang
Kapolres Aceh Barat, AKBP Raden Bobby Aria Prakasa SIK, melalui Kasat Reskrim Iptu M Isral SIK saat ditanyai Serambi, Senin (28/1) mengatakan, hingga saat ini kedua honorer yang sudah ditetapkan tersangka itu masih tetap ditahan.
"Sejauh ini belum, masih tetap kita tahan. Kalau permohonan penangguhan, harus kita gelar dulu," kata Isral.
Meski keluarga masing-masing tersangka sudah mengajukan permohonan penangguhan dan menjamin keduanya, tapi pihak kepolisian masih mempelajari dan mempertimbangkannya.
Hal ini karena polisi masih mengembangkan kasus ini semaksimal mungkin.
Baca Juga : Miris, Siswi SMP Ketahuan Orang Tuanya Hamil di Luar Nikah Ketika Berdoa Usai Salat Maghrib
"Kalau tersangka lain, hingga hari ini belum. Masih kami kembangkan," ujar Isral.
Kejadian ini berawal saat Alfa Reza, bocah asal Desa Pante Ceureumen, Aceh Barat meninggal pada Sabtu (20/10/18) pukul 00.30 WIB.
Ia meninggal setelah beberapa kali disuntik oleh perawat RSUD Cut Nyak Dhien Aceh.
Kabar meninggalnya Alfa Reza ini cepat menyebar ke publik.
Baca Juga : Hanya Bisa Julurkan Kepala, Wanita Malang Ini Dikerangkeng dalam Ruang Bawah Tanah Kumuh Oleh Keluarganya
Apalagi ayahnya, Suwardi sempat mengamuk dengan memecahkan kaca rumah sakit karena meninggalnya Alfa Reza.
Selain Alfa Reza, sebelumnya ada bocah bernama Ajrul Amilin (15) yang juga meninggal usai disuntik oleh tenaga medis RSUD Cut Nyak Dhien Aceh saat jalani perwatan seusai operasi usus buntu.
Sementara penahanan dua perawat RSUD mendapat ditanggapi pro kontra berbagai kalangan.
Bahkan, sejumlah honorer di RSUD itu sempat melancarkan aksi demo meminta pembebasan rekan mereka.
Sedangkan, para mahasiswa keperawatan juga turun ke jalan untuk menuntut manajemen rumah sakit bertanggung jawab dalam kasus tersebut.
Malah, ada yang meminta supaya tidak hanya dua honorer yang dijadikan tersangka, tapi pihak terkait lainnya.(*)