"Turun sampai ke rumah saya juga. Pernah beli pisang untuk makanan burung, pas saya tinggal, habis. Telur-telur juga habis. Kami jadi resah," katanya.
Baca Juga : Aurel : Aku Cari Cowok yang Bisa Dekat Sama Keluarga
"Tapi kalau sampai gigit warga, belum pernah terjadi," imbuhnya.
Sekumpulan monyet-monyet ini tidak akan menyerang jika sudah mendapatkan makanan.
Kendati demikian, warga tetap khawatir seandainya monyet-monyet itu menyerang anak-anak.
Baca Juga : Ketika Dul Jaelani Mulai Menerima Sosok Mulan Jameela 'Tante Mulan Alhamdulillah Sudah Hijrah'
"Memang ada yang ngelawan, yang ukuran besar. Tapi kalau kita kasih makan, nggak nyerang. Sepertinya turun karena memang lapar aja," ujar Tamino. "Takutnya gigit, terutama anak-anak. Kan bisa kena rabies," sambungnya.
Lebih lanjut Tamoni menuturkan bahwa jumlah monyet yang kerap turun ke pemukiman warga bisa sampai seratus ekor.
"Kurang lebih seratusan. Kan sekali beranak, tiga sampai empat ekor. Kayaknya beranak-pinak terus," katanya.
Baca Juga : Ketika Nazi Jerman Mengepung Leningrad, Warga Kota Menjadi 'Binatang' Karena Memakan Mayat Manusia
Monyet-monyet ini akan mulai turun ke pemukiman warga pada pagi, siang dan sekitar pukul tiga sore.
Turunnya monyet-monyet ini diduga karena makanan sekaligus habitat monyet di Bukit Kunyit sudah habis.