Hal tersebut disampaikan ayah kandung almarhum Aldama Putra Pongkala, Pelda Daniel Pongkala, saat dikonfirmasi via telepon selularnya, Selasa (12/2/2019) malam.
Daniel mengatakan, orangtua taruna dan taruni ATKP Makassar berkeluh kesah saat berkunjung ke rumahnya pascapemakaman anak tunggalnya itu.
Baca Juga : Kronologi Tewasnya Aldama Taruna ATKP Makassar yang Dianiaya Senior, Korban Dipukul di Dada dan Tubuhnya
“Yang dibahas saat berkunjung ke rumah, menyampaikan keluh kesah anaknya kepada saya. Berupa kekerasan dan penganiayaan biadab itu yang tidak sesuai dengan kemanusiaan. Penyiksaan dilakukan taruna senior kepada taruna yunior, seperti dicekoki nasi satu rice cooker ke dalam mulut seorang taruna, ada beberapa senior makan wafer yang kemudian dikumur-kumur dan dimasukkan gelas lalu selanjutnya diminumkan kepada taruna dan taruni. Ada juga Autan dipaksa dijadikan masker oleh taruni. Ada yang dipaksa dimakankan sabun, tidak takut mereka kalau anak orang mati,” ungkap Daniel.
Daniel menuturkan, banyak keluh kesah orangtua taruna dan taruni ATKP Makassar yang terungkap.
Dia pun tak kuat mendengar berbagai penyiksaan dan kekerasan yang terjadi di dalam kampus ATKP Makassar di bawah naungan Kementerian Perhubungan itu.
Baca Juga : Abiem Ngesti, Si Pangeran Dangdut yang Harus Tewas dalam Kecelakaan Tragis di Usia 16 Tahun
“Itu katanya ibu-ibu, berdasarkan laporan dari anak-anak mereka. Banyaklah mereka ungkapkan, tapi saya tidak kuat mendengarnya. Karena kemungkinan anak saya (Aldama) mengalami hal itu semua hingga meninggal,” ujarnya.
Daniel pun mengungkapkan, pembina di ATKP Makassar melakukan pembiaran dan mendukung penyiksaan taruna senior kepada taruna yunior.
Pasalnya, saat taruna senior melakukan penyiksaan dan kekerasan terhadap yunior, ada pembina ATKP yang menyaksikannya.
“Jadi taruna senior di dalam kampus ATKP Makassar merasa leluasa menyiksa dan melakukan aksi kekerasan karena mereka tidak takut dan mendapat dukungan dari pembinanya. Bahkan, ada pembinanya yang turun langsung menghukum taruna dan taruni," katanya.