Kicauan ini menjadi bahan pembicaraan di media sosial Twitter pada Kamis (14/2/2019).
Para pendukung Jokowi yang tak terima dengan kicauan itu membuat gerakan #uninstallbukalapak.
Sebaliknya, warganet yang tak setuju dengan gerakan itu membuat gerakan perlawanan dengan tagar #dukungbukalapak.
Baca Juga : Vicky Prasetyo Akhirnya Resmi Pacaran dengan Anggia Chan 'Kamu Enggak Takut? Image Aku Kan Kemarin Buruk?'
Zaky mengakui bahwa data yang ia gunakan terkait anggaran pengembangan dan riset di Indonesia dan perbandingannya dengan negara lain merupakan data lama. Data itu ia dapat dari Wikipedia.
"Saya belum dapat data update terbaru. Tapi saya pikir semangatnya. Tolong teman wartawan diambil semangatnya," katanya.
Sementara soal kata "presiden baru" dalam kicauannya, ia menegaskan bahwa itu bisa merujuk kepada Jokowi sebagai petahana ataupun Prabowo Subianto sebagai penantang.
Baca Juga : Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI, Joko Driyono Jadi Otak Perusakan Dokumen di Kantor Komisi Disiplin PSSI
"Saya sudah klarifikasi juga soal itu di Twitter," katanya.
Zaky mengatakan, Presiden menyambut positif permintaan maafnya.
Menurut Zaky, Presiden akan segera menyatakan imbauan kepada masyarakat untuk tidak uninstall aplikasi Bukalapak.
Adapun agenda pertemuan hari ini, menurut Zaky, merupakan undangan Presiden sendiri. (Kompas.com/Ihsanuddin)