Kondisi ini membuat keunggulan Prabowo - Sandi di angka 1,98 persen di kantong suara pemilih milenial.
Ernst and Young menggunakan tahun 1991-1996, Manpower group menggunakan tahun 1982-1996.
Beberapa pihak lainnya menggunakan patokan batas akhir Milenial adalah kelahiran akhir tahun 1990-an atau awal tahun 2000-an.
Berdasarkan pendapat para pakar di atas maka saat ini bagi mereka yang berumur paling tinggi sekitar 38 tahun masuk kategori milenial.
Baca Juga : Berawal Dari Mengintip, Jokowi Berhasil Takhlukkan Hati Iriana Berkat Makanan Murah
Syahruddin YS menegaskan keunggulan pasangan Prabowo – Sandi di karakteristik umur pemilih milenial disebabkan oleh visi misi pro rakyat, pro kaum muda, mengangkat derajat NKRI, dan dianggap mampu membuat Indonesia jaya dan menciptakan peluang kerja.
Hal ini mengingat jumlah pemilih milenial sekitar lebih kurang 38,00% dari pemilih Indonesia, menjadikan karakteristik ini sebagai lumbung suara dalam memenangkan pertarungan di pilpres 17 April 2019.(*)