Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Suasana Pemilu Presiden Indonesia semakin gencar di tengah masyarakat.
Para pendukung kedua paslon semakin gencar juga berkampanye memberikan dukungan pada paslonnya masing masing.
Selain kampanye, kisah - kisah drama pemilu juga semakin tampak di masyarakat dan media sosial.
Baca Juga : Wiranto Tantang Prabowo dan Kivlan Zein Sumpah Pocong Menyoal Tuduhan Dalang Kerusuhan Mei 1998
Tak jarang suasana menjelang pemilu mendadak panas, perbedaan kubu dudukan paslon adalah salah satu latar belakangnya.
Sebenarnya hal itu sudah biasa terjadi disaat hari hari menjelang pemilu.
Yang sangat disayangkan adalah ketika perbedaan pilihan paslon berujung pada fanatisme yang merugikan diri sendiri.
Baca Juga : Kata Pakar Bahasa Tubuh Dalam Debat Pilpres 2019 Kedua : Prabowo Ingin Berkuasa, Jokowi Puas
Seperti yang dialami seorang driver ojol yang akhirnya dinonaktifkan oleh salah satu penyedia jasa transportasi ojek online di Indonesia.
Dilansir Gridhot.ID dari Kompas.com Selasa (26/2/2019, perusahaan penyedia jasa transportasi online Grab Indonesia menonaktifkan seorang pengemudinya karena menurunkan seorang penumpang yang berbeda pandangan politik.
Head of Publik Affairs Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno pun telah memberi kejelasan mengenai hal ini.