Namun ketika Hanan sampai di rumah keluarganya, ia malah dipukuli.
"Ayah memukuli saya lagi karena melarikan diri. Saya tidak ingin menikah. Saya hanya ingin kembali ke sekolah," beber Hanan.
Wajar Hanan berkeluh kesah seperti itu. Setelah dinikahi ia dijadikan layaknya pembantu rumah tangga daripada seorang istri oleh keluarga mertuanya.
Baca Juga : Baru Sebulan Nikahi Janda, Seorang Ayah Diduga Tega Menyembelih Anak Tirinya yang Masih Balita
Rupanya bukan Hanan saja yang mengalami nasib dipaksa nikah.
Orang tua Hanan juga menikahkan saudara perempuannya yang berusia tiga tahun, mengatakan bahwa mereka tahu menikahkan anak perempuan mereka pada usia muda itu salah.
Tetapi mereka merasa tidak punya pilihan karena mahar pernikahan dapat menjamin keberlangsungan hidup keluarga pengantin wanita.
Direktur Oxfam Yaman, Muhsin Siddiquey mengatakan: "Ketika perang ini berlangsung, cara orang beragam untuk mengatasi kelaparan yang mendera."
"Mereka terpaksa mengambil langkah-langkah yang merusak kehidupan anak-anak mereka sekarang dan selama beberapa dekade mendatang. Ini adalah akibat langsung dari bencana kemanusiaan buatan manusia yang disebabkan oleh konflik bersenjata. Komunitas internasional perlu melakukan segala daya untuk mengakhiri pertempuran dan memastikan orang memiliki makanan, air dan obat-obatan yang sangat mereka butuhkan."
Entah sampai kapan perang di Yaman akan berlangsung, semoga cepat berakhir. (Seto Aji/Gridhot.ID)