Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Umat Hindu di Bali sedang merayakan Hari Raya Nyepi tahun 2019 yang jatuh pada hari Kamis (7/3/2019).
Bagi umat Hindu, Hari Raya Nyepi merupakan tradisi memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/ mikrocosmos) dan juga Bhuana Agung (macrocosmos/ alam semesta).
Hari Raya nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka.
Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan pananggalan Caka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi.
Begitu pula tradisi Nyepi yang di rayakan di Bali untuk menyambut tahun baru Saka.
Dilansir Gridhot.ID dari TribunBali.com, Hari Raya Nyepi memiliki sejarah dan makna tradisi yang cukup kuat.
Tahun Baru Saka memiliki banyak makna diantaranya sebagai hari kebangkitan, hari pembaharuan, hari kebersamaan, hari toleransi, hari kedamaian sekaligus hari kerukunan nasional.
Baca Juga : Glenn Fredly Curhat dengan Lagu Penonton Konser Tepuk Tangan
Umat Hindu merayakan pergantian Tahun Baru Saka dengan cara Nyepi selama 24 jam.
Begitu pula yang dilakukan di Pulau Bali yang mayoritas penduduknya memeluk agama Hindu.
Hari Raya Nyepi di Bali menjadi sebuah perayaan Hari Raya Agama Hindu yang kental dengan pemaknaan tradisi dan budayanya.
Selama Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali menghentikan aktivitas sehari - harinya.
Baca Juga : Sebut Anang Hermansyah Tak Lagi Lihai Menciptakan Lagu, Ashanty: Lagunya Buatannya Sekarang Jelek!
Semua kegiatan termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun ditutup, terkecuali untuk rumah sakit.
Sebelum melaksanakan Nyepi, terdapat beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu di Bali.
Rangkaian upacara adat dilakukan dengan penuh pemaknaan dan dengan berbagai macam cara.
Selain dari upacara adat, ternyata pemaknaan Hari Raya Nyepi ini dapat juga dimakanai dari sebuah lagu.
Sebuah band indie lokal asal Bali bernama Navicula merilis sebuah lagu yang bertemakan hari Raya Nyepi.
Band beraliran Grunge yang beranggotakan Robi (vocal gitar), Danki (gitar), Alm Made (Bass), dan Gembul (Drum), telah meliris lagu bertema Nyepi dengan judul "Saat Semua Semakin Cepat, Bali Berani Berhenti" pada Maret 2016.
Dilansir Gridhot.ID dari channel Youtube Harian Kompas (19/8/2016), dalam sesi wawancara Sosok Kompas bagian ke - 2 sang vocalis Gede Robi menjelaskan makna apa yang ada di balik lagu ciptaan bandnya tersebut.
Baca Juga : Seorang Pria Nekat Bobol Tempat Karaoke untuk Lampiaskan Nafsu Bejatnya Perkosa Pemandu Lagu
Lagu sederhana yang mengangkat tema Nyepi ini sengaja dibuat oleh sang vokalis, Gede Robi, sebagai hadiah untuk Bali di hari raya yang berlangsung setahun sekali ini.
“Sebenarnya, lagu ini sudah dibuat sejak tahun 2015. Tapi karena kesibukan, sekarang baru sempat. Dan saat sadar sudah dekat Nyepi, ayo rilis lagu ini, kita kasih sesuatu untuk Bali,” ujar Robi.
Robi juga menjelaskan makna dibalik lagu garapan bannya tersebut.
Baca Juga : Lirik Lagu Jogja Istimewa Karya Kill The DJ : Liriknya Bersumber dari Tutur Kata Para Tokoh Perjuangan
"Hidup di dunia ini kan semata mata bukan hanya uang atau melulu materialistis. Tapi kita perlu meditasi, atau istirahat dalam satu kali 24 jam."
"Saya pikir itu sangat ada keseimbangan antara materialisme dan idealisme, bagaimana respek kita terhadap lingkungan. Makanya Navicula membuat lagu Saat Semua Semakin Cepat, Bali Berani Berhenti," tambahnya saat diwawancarai Sosok Kompas sambil sedikit melantunkan lirik ciptaannya.
Selain menggarap lagunya, ternyata Erick EST seorang videografer terkenal asal Bali bekerja sama dengan Navicula menggarap video klip lagu ini dan diposting di channel Youtube Navicula.
Lewat lagu dan video klip lagu Saat Semua Semakin Cepat, Bali Berani Berhenti, Robi ingin menyampaikan bahwa lewat momen Nyepi, Bali berani memutuskan untuk berhenti sehari dari segala aktivitas.
Baca Juga : Sering Merinding Saat Dengar Lagu Tertentu? Ternyata Itu Tanda Bahwa Otakmu Spesial!
“Saya dan Ian memang sama-sama suka Nyepi, dan dari dulu ingin membuat lagu tentang Nyepi. Bahkan kalau Ian sudah pernah buat sebelum yang ini (Dalam Diam),” ujar pria yang juga salah satu aktivis gerakan Greenpeace ini. (*)