Saudaranya, Mansa Abu-Bakr merupakan penguasa di tahun 1312 dan berbisnis di bidang ekspedisi laut dengan ribuan orang mualim yang mengawaki 2000 kapal.
Kekayaannya berasal dari sumber emas dan garam (yang saat itu dianggap barang mahal) dari wilayah kekuasaannya.
Mansa Musa yang sudah diajari ilmu agama Islam dan berdagang sejak kecil lantas mengikuti jejak saudaranya itu.
Lambat laun bisnisnya menggurita dan hartanya menumpuk amat banyak.
Karena Mansa Musa adalah muslim yang taat, ia harus menunaikan ibadah haji karena dinilai mampu.
Mansa Musa kemudian pergi naik haji ke Mekah, Jazirah Arab.
Namun pergi hajinya ini bagaikan kampanye militer megah.
Tak mau pergi sendirian, Mansa Musa membawa serta 60.000 pelayannya dan 12.000 bawahan untuk melakukan perjalanan ibadah Haji melewati gurun Sahara dan Mesir.
Tak cukup sampai situ, ia juga membawa harta benda kerajaan, rekan pedagang, pasukan, ribuan Unta dan lain sebagainya.
Secara teori ia membawa semua seluruh elemen kota asalnya untuk pergi haji ke Mekah.