Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Kemajuan zaman menuntut seseorang untuk menguasai sebuah teknologi demi menunjang kemajuan hidup mereka.
Pada jaman millenial ini, tak dapat dipungkiri gadget telah menjelma menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi seseorang.
Tak sedikit orang rela membeli sebuah gadget dengan harga yang mahal tanpa memperhatikan kebutuhan pokok ekonominya.
Baca Juga : Parah! Gara-gara Tak Capai Target Penjualan, Sales Ponsel di Tuban Mengaku Dihukum Makan Garam dan Terasi
Perubahan pola kebutuhan hidup seserorang pun akan berubah apabila memandang gadget sebagai gaya hidup bukan sebagai sarana pembantu memenuhi kebutuhan.
Uniknya, ada berbagai macam cara untuk mendapatkan gadget yang diinginkan untuk menunjang gaya hidupnya.
Salah satunya dialami oleh seorang mahasiswi yang rela menjual sel telurnya untuk membeli handphone terbaru yang ia inginkan.
jualBaca Juga : Kisah Pilu Mahdya Selama 4,5 Tahun Jadi Tawanan ISIS: Berulang Kali Dijual hingga Dipaksa Makan Kotoran Binatang
Dilansir Gridhot.ID dari Bastille Post Minggu (10/3/2019), diketahui seorang mahasiswi asal Hangzhou, Tiongkok rela menjual sel telurnya demi mendapatkan handphone jenis iPhone terbaru.
Bukan karena hamil, perut wanita ini bengkak setelah jual sel telur untuk beli handphone tipe terbaru
Belum ada konfirmasi kapan pastinya peristiwa ini terjadi.
Menurut keterangan, wanita yang tak disebutkan namanya ini ingin membeli iPhone seri terbaru, namun tak memiliki uang yang cukup.
Karena harganya yang cukup mahal, ia pun juga malu apabila harus meminta uang kepada orang tuanya untuk membeli ponsel tersebut.
Baca Juga : Augie Fantinus Masih Dipenjara Rela Jual Sepatu Untuk Memenuhi Kebutuhan Istri dan Anak
Lalu pada suatu hari ia melihat sebuah poster yang ditempel di dinding toilet yang menawarkan uang cukup banyak bagi wanita yang mau menyumbangkan sel telurnya.
Dalam poster tersebut tertulis keterangan bahwa hal itu tak akan melukai tubuhnya dan hanya perlu menjual sel telurnya dengan injeksi setiap harinya selama setengah bulan.
Akhirnya demi mendapatkan ponsel yang di inginkannya, mahasiswi itu pun menyetujui tawaran dalam poster tersebut.
Baca Juga : Ini Dia Gadis Asal Indonesia yang Jual Keperawanannya dengan Cara Lelang
Ia pun mendapat tawaran harga ganti sel telurnya sebanyak 10.000 yuan atau sekitar Rp 21 juta.
Bukan karena hamil, perut wanita ini bengkak setelah jual sel telur untuk beli handphone tipe terbaru
Kemudian wanita ini pun pergi ke tempat transaksi selama 10 hari berturut - turut untuk menyumbangkan sel telurnya.
Dalam proses penyumbangan sel telur, pihak penawar jasa menyuntikkan obat - obatan dan mengeluarkan sel telur dari dalam tubuh wanita tersebut.
Namun nasib tak baik malah menimpa wanita itu.
Baca Juga : Keperawanannya Dijual Seharga Rp 19 Miliar, Fela : Rencana Saya Kini Hanya Habiskan Malam Bersamanya
Setelah menjalani proses penyuntikan untuk diambil sel telurnya, ia mengalami pembengkaan hingga 7 - 8 bulan kehamilan.
Setelah dilakukan pemeriksaan medis, dokter menemukan bahwa ovariumnya membesar secara abnormal disertai perut yang penuh air.
Dari dalam perutnya para dokter mengeluarkan 5 liter ascites, dan diduga kuat wanita ini telah menderita kanker ovarium.
Baca Juga : Jual Keperawanan hingga Ke Jepang, Fela Mengaku Demi Hidupi Keluarga
Setelah ada pemeriksaan lanjut dan serangkaian tes medis, wanita ini didiagnosis menderita syndrom over simulation, yang jika tidak segera diobati akan menyebabkan kematian.
Wanita ini pun akhirnya memberi keterangan kepada dokter bahwa ia menjual sel telurnya melalui pasar gelap.
Suntikan obat pada saat pengambillan ovulasilah yang menyebabkan pembengkakan.
Kondisinya pun mulai stabil dan berangsur normal setelah menjalani perawatan selama tiga hari.
Dokterpun menganjurkan untuk tidak melakukan transaksi kesehatan melalui pasar gelap apalagi menyangkut organ vital.
Baca Juga : Seorang Ayah Buang 7 Anak Kandungnya dan Jual Rumah Keluarga Demi Kawin Lagi dengan Wanita Lain
Pasalnya, peralatan medis yang digunakan belum tentu hegienis dan cenderung menyebabkan infeksi dan komplikasi, serta bisa mempengaruhi ovarium dan fungsi reproduksi. (*)