Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Driver Ojol dan Pedagang Cakwe Mengadu Nasib Diranah Politik

Nicolaus - Rabu, 13 Maret 2019 | 21:11
Kisah seorang driver ojol dan pedagang cakwe mengadu nasib di ranah politik.
Kompas.com - Ryana Aryadita

Kisah seorang driver ojol dan pedagang cakwe mengadu nasib di ranah politik.

Kisah seorang driver ojol dan pedagang cakwe mengadu nasib di ranah politik.
Kompas.com - Ryana Aryadita

Kisah seorang driver ojol dan pedagang cakwe mengadu nasib di ranah politik.

Dia mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kota Bekasi periode 2019-2024 dari Partai Gerindra untuk daerah pemilihan (Dapil) III, Rawalumbu, Mustikajaya, dan Bantargebang.

Nur merintis usaha jualan cakwe sejak 1994 yang diawali dengan berdagang keliling.

Kini, Nur sudah memiliki pegawai dan 12 gerobak cakwe yang tersebar di Cakung dan Kota Bekasi.

Baca Juga : Heboh Pedagang di NTT Temukan Telur Rekondisi dan Palsu, Isinya Bergumpal, Kenyal dan Tak Berbau

Karena merasa sudah memiliki penghasilan cukup, Nur pun bertekad mewujudkan cita-citanya sejak kecil, yakni terjun ke dunia politik.

Sadar menjadi caleg butuh dana besar, Nur telah menyiapkan anggaran kampanyenya sejak 2014.

Dia menyiapkan dana sekitar Rp 250 juta untuk kebutuhan kampanyenya.

Baca Juga : Viral Kisah Thuch Salik, Bocah Pedagang Asongan yang Kuasai 16 Bahasa Asing di Usia 14 Tahun

"Saya dari 2014 sudah kuat buat maju cuma saya ini baru terjun ke politik. Jadinya saya tahan maju di 2019 saja. Modal saya sekitar Rp 250 juta buat caleg ini, itu buat APK (alat peraga kampanye) dan sosialisasi," kata Nur.

Dana sebesar itu digunakan Nur untuk membuat spanduk, stiker kecil serta sosialisasi kepada masyarakat untuk mencari tahu keluhan warga.

"Saya sering muter sosialisasi, tatap muka aja sama warga. Paling banyak itu ngeluhin jalan, saluran air sama pendidikan," ujar Nur. (*)

Source :Kompas.comTribunjakarta.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x