Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

ISIS Diambang Kekalahan, Ratusan Pria, Wanita dan Anak-anak Berbondong-bondong Berjalan Keluar dari Gua Persembunyian

Septiyanti Dwi Cahyani - Jumat, 15 Maret 2019 | 09:58
Ratusan anggota ISIS keluar dari gua persembunyiannya
Tangkap Layar Kompas.com

Ratusan anggota ISIS keluar dari gua persembunyiannya

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Gridhot.ID - ISIS benar-benar diambang kekalahan.

Melansir dari Kompas.com, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dilaporkan berhasil menembus dan memasuki wilayah persembunyian ISIS.

Keberhasilan SDF menembus wilayah persembunyian ISIS ini mengakibatkan aksi penyerahan diri secara massal oleh anggota kelompok ekstremis tersebut.

Dan ini adalah yang kedua kalinya selama beberapa terakhir ini.

Baca Juga : Tak Hanya Terancam Kewarganegaraannya Dicabut karena Masuk ISIS, Shamima BegumKini Harus Kehilangan Bayi yang Baru Dilahirkannya

Menurut VOA News, petempuran memang terus terjadi di Baghouz, Suriah.

Langit terlihat terang karena adanya serangan udara dan artileri.

Sementara itu, anggota ISIS juga terus meluncurkan beberapa gelombang pasukan bom bunuh diri.

Hingga akhirnya pada Kamis (14/3/2019), saat matahari mulai terbit, ratusan pria, perempuan dan anak-anak anggota ISIS mulai keluar dari persembunyiannya.

Baca Juga : Tak Disangka, Ada Warga Indonesia dalam Daftar Ribuan Tawanan ISIS yang Dibebaskan SDF

Mereka berbondong-bondong berjalan dari gua dan terowongan yang selama ini dijadikan tempat persembunyian sekaligus tempat perlindungan mereka.

Tampak banyak pria yang berjalan dengan hati-hati.

Tubuhnya dipenuhi perban.

Sementara beberapa perempuan terlihat menggendong anak-anak mereka.

Baca Juga : Ngeri! 3 Hari Ditahan di Ruang Bawah Tanpa Makan dan Minum, Wanita Yazidi yang Jadi Tawanan ISIS Ini Tak Sadar Makan Bayinya Sendiri

Terhuyung-huyung ketika berjalan melewati bukit berbatu.

AFP melaporkan jika anak-anak tampak mengikuti langkah kaki orangtua mereka dengan tubuh yang dipenuhi debu.

Rambutnya terlihat berantakan.

Sebagian dari mereka, termasuk anak-anak terlihat seperti warga asing.

Baca Juga : Terjebak Jadi Perawat Jihadis ISIS di Suriah, Anwar Miah Ingin Pulang ke Inggris dan Siap Jalani Rehabilitasi

Perjalanan ratusan anggota ISIS yang menyerahkan diri itu diringi dengan suara mortir dan tembakan.

Setidaknya, ada 1.300 anggota ISIS yang menyerah kepada pasukan SDF pada Kamis (14/4/2019) lalu.

Itu berarti hingga kini, total ada 4.000 orang yang meninggalkan Baghouz sejak SDF melancarkan serangan terakhirnya pada Minggu (10/3/2019).

SDF juga menyebutkan setidaknya ada 112 anggota ISIS yang telah terbunuh sejak serangan itu dilancarkan.

Baca Juga : Sadis! Tak Hanya Dipukuli dengan Kabel, Marwa Khedr dan Anak-anak Budak Seks ISIS Lainnya Juga Dirudapaksa oleh 100 Jihadishingga Hamil

Namun, mereka masih belum tahu ada berapa banyak orang yang tersisa di benteng terakhir pertahanan kelompok ekstremis itu.

Lebih lanjut, SDF juga mengaku jika pihaknya tak dapat mendeteksi keberadaan ISIS secara detail.

Berbeda dengan ISIS yang dapat melihat keberadaan mereka.

"Militan ISIS dapat melihat kami, tapi kami tidak dapat mereka atau pergerakan di siang hari" kata juru bicara SDF Mustafa Bali.

Baca Juga : Kisah Pilu Mahdya Selama 4,5 Tahun Jadi Tawanan ISIS: Berulang Kali Dijual hingga Dipaksa Makan Kotoran Binatang

Hal serupa juga diungkapkan oleh Menteri Pertahanan AS yang menyebut penggunaan gua sebagai tempat persembunyian itu menyulitkan perkiraan jumlah anggota ISIS yang tersisa.

Namun, SDF dan AS tetap optimis jika ini hanyalah masalah waktu saja sebelum akhirnya nanti Baghouz terbebas dari cengkeraman ISIS.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, terdesaknya posisi ISIS sekarang ini membuat banyak anggotanya menyerahkan diri.

Satu per satu ungkapan penyesalan masuk ISIS pun terkuak dari para mantan pengantin ISIS maupun anggota ISIS lainnya.

Baca Juga : Usai Sebut Tak Menyesal Masuk ISIS, Kini Shamima Begum Memelas Minta Belas Kasihan Pemerintah Inggris Agar Bisa Pulang ke Negaranya

Seperti Shamima Begum yang memelas pada pemerintah Inggris agar kewarganegaraanya tak dicabut.

Sayangnya, permohonan itu tak digubris oleh pemerintah.

Hingga akhirnya Shamima pun harus menelan pil pahit kehidupan harus kehilangan buah hatinya yang baru dilahirkan. (*)

Source :Kompas.comGridHot.ID

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x