Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Gridhot.ID - ISIS benar-benar diambang kekalahan.
Melansir dari Kompas.com, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dilaporkan berhasil menembus dan memasuki wilayah persembunyian ISIS.
Keberhasilan SDF menembus wilayah persembunyian ISIS ini mengakibatkan aksi penyerahan diri secara massal oleh anggota kelompok ekstremis tersebut.
Dan ini adalah yang kedua kalinya selama beberapa terakhir ini.
Menurut VOA News, petempuran memang terus terjadi di Baghouz, Suriah.
Langit terlihat terang karena adanya serangan udara dan artileri.
Sementara itu, anggota ISIS juga terus meluncurkan beberapa gelombang pasukan bom bunuh diri.
Hingga akhirnya pada Kamis (14/3/2019), saat matahari mulai terbit, ratusan pria, perempuan dan anak-anak anggota ISIS mulai keluar dari persembunyiannya.
Baca Juga : Tak Disangka, Ada Warga Indonesia dalam Daftar Ribuan Tawanan ISIS yang Dibebaskan SDF
Mereka berbondong-bondong berjalan dari gua dan terowongan yang selama ini dijadikan tempat persembunyian sekaligus tempat perlindungan mereka.
Tampak banyak pria yang berjalan dengan hati-hati.
Tubuhnya dipenuhi perban.
Sementara beberapa perempuan terlihat menggendong anak-anak mereka.
Terhuyung-huyung ketika berjalan melewati bukit berbatu.
AFP melaporkan jika anak-anak tampak mengikuti langkah kaki orangtua mereka dengan tubuh yang dipenuhi debu.
Rambutnya terlihat berantakan.
Sebagian dari mereka, termasuk anak-anak terlihat seperti warga asing.
Perjalanan ratusan anggota ISIS yang menyerahkan diri itu diringi dengan suara mortir dan tembakan.
Setidaknya, ada 1.300 anggota ISIS yang menyerah kepada pasukan SDF pada Kamis (14/4/2019) lalu.
Itu berarti hingga kini, total ada 4.000 orang yang meninggalkan Baghouz sejak SDF melancarkan serangan terakhirnya pada Minggu (10/3/2019).
SDF juga menyebutkan setidaknya ada 112 anggota ISIS yang telah terbunuh sejak serangan itu dilancarkan.
Namun, mereka masih belum tahu ada berapa banyak orang yang tersisa di benteng terakhir pertahanan kelompok ekstremis itu.
Lebih lanjut, SDF juga mengaku jika pihaknya tak dapat mendeteksi keberadaan ISIS secara detail.
Berbeda dengan ISIS yang dapat melihat keberadaan mereka.
"Militan ISIS dapat melihat kami, tapi kami tidak dapat mereka atau pergerakan di siang hari" kata juru bicara SDF Mustafa Bali.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Menteri Pertahanan AS yang menyebut penggunaan gua sebagai tempat persembunyian itu menyulitkan perkiraan jumlah anggota ISIS yang tersisa.
Namun, SDF dan AS tetap optimis jika ini hanyalah masalah waktu saja sebelum akhirnya nanti Baghouz terbebas dari cengkeraman ISIS.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, terdesaknya posisi ISIS sekarang ini membuat banyak anggotanya menyerahkan diri.
Satu per satu ungkapan penyesalan masuk ISIS pun terkuak dari para mantan pengantin ISIS maupun anggota ISIS lainnya.
Seperti Shamima Begum yang memelas pada pemerintah Inggris agar kewarganegaraanya tak dicabut.
Sayangnya, permohonan itu tak digubris oleh pemerintah.
Hingga akhirnya Shamima pun harus menelan pil pahit kehidupan harus kehilangan buah hatinya yang baru dilahirkan. (*)