Dilaporkan Gridhot.ID dari Independent, teroris asal Grafton Australia itu sudah berencana untuk melakukan penembakan massal selama dua tahun terakhir.
"Aku memulai rencana serangan ini sejak dua tahun terakhir dan menetapkan lokasi di Christchurch dalam tiga bulan terakhir," katanya.
Dalam manifesto setebal 74 halaman itu, Tarrant memperkenalkan diri sebagai anti-imigran dengan para korban disebutnya sebagai "sekelompok penjajah" yang ingin membebaskan tanah milik kaumnya dari "para penjajah".
Ia mengaku melakukan hal itu katerna telah terinspirasi dari Anders Breivik.
Dilansir Gridhot.ID dari AFP, Breivik merupakan seorang ekstremis sayap kanan yang menyerang kantor pemerintah di Oslo, Norwegia, pada 22 Juli 2011 silam.
Dia meledakkan bom mobil di depan kantor pemerintah, dan melakukan penembakan di kamp musim panas sayap muda Partai Buruh di Pulau Utoya dan menewaskan 77 orang.
Teroris yang kini berusia 40 tahun itu mengaku dia membunuh para korban karena mereka mendukung multikulturalisme.
Tarrant dalam manifestonya mengutarakan dia adalah pria kulit putih dengan orangtua yang merupakan keturunan Inggris, Skotlandia, dan Irlandia.