"Menuju masyarakat baru kita maju pantang mundur dan membicarakan krisis imigrasi massal," demikian salah satu petikan manifesto berjudul "The Great Replacement" itu.
Manifesto itu juga menuliskan bahwa serangan itu adalah balasan untuk para penyerang di Tanah Eropa dan mereka yang memperbudak jutaan warga Eropa.
Baca Juga : Tak Terima Dirinya Ditangkap Densus 88, Terduga Teroris di Lampung: Pengkhianat!
"Kita harus memastikan eksistensi masyarakat kita dan masa depan anak-anak berkulit putih," demikian bunyi dari manifesto tersebut.
Morrison melanjutkan Australia bakal memberikan bantuan penyelidikan bagi otoritas Selandia Baru untuk mengungkap motif penembakan tersebut.
Sementara itu, dikutip dari Antaranews 15 Maret 2019, dua korban teror penembakan di Masjid Al Noor Kota Christchurch Selandia Baru berasal dari Sumatera Barat yakni Zulfirmansyah dan anaknya berisial M yang masih berusia 2 tahun.
Kakak kandung korban, Hendra di Padang, Jumat, berharap adik kandungnya dan anaknya dapat selamat setelah terjadi penembakan tersebut.
Ia mengatakan Zulfirmansyah saat ini mengalami koma karena tubuhnya terkena peluru di beberapa bagian tubuhnya.
"Kami minta doa agar adik saya dapat selamat dari masa kritisnya,"katanya.