Laporan reporter Gridhot.ID, Dewi Lusmawati
Gridhot.ID - Peristiwa teror penembakan kembali mengguncang dunia.
Dilansir Gridhot.ID dari Kompas.com Senin (18/3/2019), kota Utrecht, Belanda digemparkan dengan tragedi penembakan pada Senin (18/3/2019) pagi.
Polisi Utrecht menyatakan terdapat sejumlah orang yang terluka pada saat kejadian itu berlangsung.
Juru bicara polisi Joost Lanshage menyatakan, serangan senjata api itu terjadi di dekat trem (kereta penumpang).
Peristiwa ini pun langsung dikonfirmasi pihak kepolisian setempat melalui akun Twitter @PolitieUtrecht.
Dari perkembangan investigasi, telah dinyatakan satu orang tewas dalam peristiwa ini.
Baca Juga : Kesaksian Warga di Sekitar Lokasi Penembakan di Kota Utrecht, Belanda
Dilansir Gridhot.ID dari AFP, diberitakan oleh media setempat bahwa sempat ditunjukkan foto - foto polisi yang mengenakan topeng dan membawa senjata.
Sementara itu polisi sedang melakukan penyidikan dan mengejar pelaku penembakan.
Dikutip dari DW,Polisi Utrecht meminta agar warga tidak meninggalkan rumah mereka saat perburuan terhadap pelaku serangan trem sedang berlangsung.
"Beberapa tembakan dilepaskan ke arah trem dan melukai sejumlah orang. Helikopter terlihat di lokasi. Belum ada penangkapan sejauh ini," kata juru bicara kepolisian, Joost Lanshage.
Baca Juga : Lilik Abdul Hamid, Sosok Taruna Berprestasi STPI Korban Penembakan di Masjid Christchurch
Para pelaku penembakan masih dalam pengejaran polisi.
Dalam perkembangan terbaru, melalui akun twitter @PolitieUtrecht, polisi Belanda menyatakan kasus penembakan ini bermotif terorisme.
"Investigasi insiden penembakan 24oktoberplein di Utrecht sedang berlangsung," katanya.
"Dalam hal ini kami juga mempertimbangkan kemungkinan motif teroris," ujarnya.
Baca Juga : Kisah Pengguna Jalan, Saksikan Tragedi Pilu Penembakan di Masjid Christchurch
Melansir dari Kompas.com, seorang mahasiswi asal Indonesia di Utrecht University, Maratussholikhah, berada sekitar 12 km dari lokasi penembakan.
Dia memilih untuk tetap berada di laboratorium universitas sampai imbauan lebih lanjut.
"Tapi satu sama lain diminta untuk berhati-hati dan menghindari area itu," ujarnya, kepada Kompas.com.
"Polisi selalu melaporkan perkembangan terkini lewat media sosial," tambahnya.
Sementara itu, dikutip GridHot.ID dari akun Instagram Persatuan Pelajar Indonesia di Belanda,@ppibelanda mengunggah sebuah postingan Instastory pada 18 Maret 2019.
Dalam unggahan tersebut, PPI Belanda meminta bagi yang memiliki info tentang adanya WNI yang menjadi korban untuk melapor ke PPI Belanda.
Tak hanya itu, PPI Belanda juga mengaku sedang berkoordinasi dengan PPI Utrecht untuk mengkonfirmasi kejadian penembakan yang terjadi di Senin pagi tersebut.
"Saat ini teman-teman @ppiutrecht sedang melakukan konfirmasi terkaitt kejadian tersebut.
Bagi teman-teman yang memiliki info apakah terdapat WNI yang menjadi korban, dapat melapor ke PPI Belanda melalui +6281224464494/+31639423304 (bio).
Stay safe teman-teman dimanapun berada," tulis akun @ppibelanda dalam unggahannya.
Melansir dari Dailymail, beberapa pria bersenjata menembak ke arah trem di pusat kota pukul 10.45 waktu setempat, dikutip dari Daily Mail, 18 Maret 2019.
Baca Juga : Baru Dipasang, Karpet Masjid Linwood Kini Bersimbah Darah Pasca Insiden Penembakan di Kota Christchurch
Beberapa saksi yang berada di sekitar tempat kejadian memberikan keterangan saat polisi memeriksa Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Saksi menyatakan seorang pria di dalam trem menuju Utrecht CS mengeluarkan senjata dan menembak beberapa orang.
Saksi lainnya adalah penduduk setempat, Jimmy De Koster yang melihat kejadian mengatakan pada De Telegraaf, dia sedang berdiri di bawah lampu lalu lintas di jalan 24 Oktoberplein dan melihat seorang perempuan terjatuh.
Para korban yang terluka segera dilarikan ke rumah sakit oleh tim medis yang berada di lokasi kejadian.(*)