Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati
GridHot.ID -Kasus penemuan mayat seorang pria dalam koper tengah menggegerkan Blitar.
Mirisnya, jenasah pria dalam koper tersebut ditemukan dalam kondisi tanpa busana dan termutilasi dibagian kepala.
Dikutip GridHot.ID dari Surya Malang, identitas jenasah pria dalam koper tersebut diketahui bernama Budi Hartanto (28).
Budi Hartanto yeng dikethui berprofesi sebagai guru honorer itu menjadi korban mutilasi dalam koper di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Sebelum ditemukan tak bernayawa, Budi diketahui sempat berkomunikasi dengan salah satu rekannya.
Komunikasi itu dilakukan melalui aplikasi WhatsApp pada Selasa (2/4/2019) sekitar pukul 22.55 WIB.
"Itu kontak terakhir korban dengan rekannya yang juga guru," ungkap Nasuka, paman korban kepada SURYAMALANG.COM di rumah duka, Rabu (3/4/2019) malam.
Kontak terakhir korban dengan rekannya terkait dengan obrolan gurauan.
Namun setelah kontak terakhir, HP milik korban sudah tidak bisa dihubungi lagi sampai sekarang.
Terkait penemuan mayat korban di wilayah Blitar, pihak keluarga mengaku tidak memiliki kerabat di kota itu.
Baca Juga : Ayah Bersama Anak Mutilasi Tamunya dan Simpan Cincangan Daging Korban ke Kulkas untuk Dibuat Sup
Namun ada rekan korban yang berasal dari Blitar.
Mirisnya, kepala korban masih belum ditemukan.
"Jenazahnya dikenali dari sidik jarinya," jelas Nasuka.
Dalam koper jasad korban ditemukan dalam kondisi telanjang tanpa kepala.
"Kami belum tahu kapan jenasahnya dipulangkan," jelas Nasuka.
Korban Budi Hartanto merupakan anak sulung dari 3 bersaudara.
Budi bekerja sebagai guru honorer di SDN Banjarmlati 3, Kelurahan Banjarmlati Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Baca Juga : Menyoal Pengusaha Tekstil Dimutilasi di Malaysia, Korban Kesana Demi Menagih Utang Miliaran Rupiah
Tak hanya sebagai guru, korban juga memiliki usaha warung kopi di kawasan GOR Jayabaya, Kota Kediri.
Ia juga memiliki usaha lainnya, berupa jual beli HP dan pulsa.
Suasana di rumah duka mulai didatangi para pelayat.
Baca Juga : Ke Malaysia Menagih Hutang, Bos Tekstil Ini Dibunuh, Diduga Dimutilasi
Hamidah ibu korban tak kuasa menahan sedih hingga menangis histeris setelah diberitahu putranya menjadi korban mutilasi yang ditemukan dalam koper.
"Anak saya salahnya apa... saya tidak terima," ungkap Hamidah.
Sejumlah kerabatnya tampak menenangkan dengan merangkulnya.
"Semoga pelakunya segera ditemukan," tuturnya.
Baca Juga : Polisi : Saksi Melihat Bagaimana Korban Dimutilasi Oleh Kelompok Teroris Ali Kalora
Dari penjelasan pihak keluarga, korban meninggalkan rumah selepas Magrib.
Tujuan korban adalah pergi ke warung kopi miliknya di kawasan GOR Jayabaya atau Gedung Nasional Indonesia (GNI).
"Korban keluar naik sepeda motor, sampai sekarang sepeda motornya masih belum ditemukan," jelas Nasuka.
Baca Juga : Putranya Ditemukan Tewas Termutilasi Tanpa Kepala dalam Koper, Ibunda Budi Hartanto: Anak Saya Salahnya Apa?
Kasus mutilasi yang menimpa Budi Hartanto (28), guru honorer yang mayatnya ditemukan dalam koper di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar diduga bermotif kriminal.
Karena saat korban dihabisi dari penjelasan ibunya Ny Habibah sedang membawa uang dalam jumlah banyak. Korban juga membawa laptop berikut dua HP miliknya.
Pasalnya, sebelum ditemukan tewas tak bernyawa, Ibunda Budi menceritakan gelagat aneh putranya saat berpamitan keluar dari rumah.
Dikutip dari Surya, Ibunda Budi menceritakan bahwa putranya membawa uang dalam jumlah banyak.
Korban juga membawa laptop berikut dua HP miliknya.
Nasuka, paman korban menjelaskan, korban pamit kepada ibunya keluar rumah selepas magrib hendak ke warung yang dikelolanya di kawasan GOR Jayabaya.
Namun korban juga sempat menyebutkan sedang mempersiapkan ada event di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Kota Kediri.
"Berapa uang yang dibawa ibunya tidak tahu, namun disebutnya banyak. Saat keluar korban juga membawa serta laptopnya," jelas Nasuka kepada SURYA.co,id, Kamis (4/4/2019).
Baca Juga : Teroris Ali Kalora Mutilasi Warga, Peneliti : Kirim Saja Raider atau Kopassus untuk Memburunya, Selesai
Termasuk sepeda motor yang dikendarai korban sekarang juga tidak jelas keberadaannya.
"Tidak biasanya korban bawa laptop, namun saat keluar naik motor, mobilnya ditinggal," tambahnya.
Korban juga dipercaya rekannya mengelola usaha bersama sewa rental mobil. Selain itu juga jual beli HP dan pulsa.
Sementara warung kopi yang dikelola korban di kawasan GOR Jayabaya kondisinya juga acak-acakan. Namun tidak ditemukan jejak darah di areal warung.
Diduga korban dihabisi di TKP lain. Kemudian untuk menghilangkan jejak dan menyulitkan penyelidikan kepalanya dimutilasi yang dibuang di lokasi terpisah.
Baca Juga : Ngeri, Seorang Penambang Emas Dimutilasi, Kepalanya Ditemukan Terpisah di Atas Jembatan
Untuk memudahkan proses pembuangan dan tidak mengundang kecurigaan, diduga mayatnya sengaja dimasukkan ke dalam koper.
Selanjutnya pelaku diduga membuang koper di sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Sementara itu, dikutip dari akun Facebook Redaksi Elshinta yang mengunggah sebuah postingan pada 4 April 2019, jenazah Budi akan dimakamkan pada Kamis (4/4/2019) dini hari.
Mobil ambulans yang membawa jenazah Budi ke rumah duka nampak telah tiba pada Kamis (4/4/2019) dini hari.
Peti putih berisi jenazah Budi nampak disemayamkan di rumah duka dengan dikelilingi sejumlah pelayat.
"Budi Hartanto (27th) ditemukan tewas di dalam koper di tepi sungai Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur yang merupakan warga Kelurahan Tamanan, Mojoroto, Kediri, Jawa Timur dan akan dimakamkan dini hari ini Kamis (4/4)," tulis akun Facebook Redaksi Elshinta dalam unggahannya.
Baca Juga : Teroris Ali Kalora Mutilasi Warga, Peneliti : Kirim Saja Raider atau Kopassus untuk Memburunya, Selesai
(*)