Didatangkanlah bala tentara dari Yonif 314/ Siliwangi dengan 2 kompi Yon 700/RIT dan
2 kompi Yon 935/Brimob.
Belum cukup sampai situ, 2 Peleton KKO AL (Marinir), 1 Peleton Kopasgat dan 1 Tim RPKAD.
Untuk menyukseskan operasi ini, ABRI juga mengerahkan 2 pesawat pembom B-26 Invader, 1 Pesawat angkut Dakota dan 1 Kapal Perang.
Operasi Baratayudha bertujuan menghancurkan perlawanan OPM dan mempersiapkan pemenangan Pepera.
Operasi ini bersifat tempur dengan dibantu oleh operasi intelijen serta teritorial yang disiapkan dalam tiga fase, yang fase terakhirnya adalah tahun 1968.
Pemberontak OPM pastilah menelan ludah getir ketika tahu yang bakal mereka hadapi adalah suatu gugus tempur solid ABRI.
Benar saja, ketika pasukan ABRI menyerang seluruh basis dan kedudukan musuh, OPM remuk redam.
Banyak korban jiwa jatuh di pihak OPM dan mereka terpecah menjadi kelompok-kelompok kecil sehingga kegiatan pengacauan Pepera menjadi surut.
ABRI tak puas sampai di situ, kelompok-kelompok kecil OPM ini dikejar terus-menerus sampai ke penjuru Irian Barat oleh Korps Baret Merah RPKAD.
ABRI juga menjalankan operasi teritorial demi mendapat simpati rakyat Papua untuk memenangkan Pepera.
Sepanjang tahun 1967, operasi Baratayudha berhasil menewaskan 73 orang anggota OPM, 60 orang ditangkap dan menyita 39 pucuk senjata api milik mereka.
Sedangkan yang menyerahkan diri sebanyak 3.539 orang.
Operasi Barathayuda ini menggetarkan
kombatan OPM yang selalu bertingkah polah untuk mengagalkan Pepera.
Mereka tidak mengira Indonesia akan melancarkan perang terbuka dengan skala sebesar ini demi mempertegas jika Irian Jaya tak akan lepas dari pangkuan Ibu Pertiwi. (Seto Aji/Gridhot.ID)
Source | : | ejournal.politik.lipi.go.id |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar