Bahkan, ia mengaku pernah menemukan bug dalam waktu kurang dari sepuluh menit.
Catatan waktu itu cukup kontras jika dibandingkan dengan instansi-instansi swasta yang biasanya membutuhkan waktu satu hari.
Berbagai macam situs pemerintah sudah pernah ia retas, mulai dari situs pemerintah kota, provinsi, kementerian, Komisi Pemilihan Umum (KPU), hingga Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Kalau (situs) pemerintah itu biasanya bisa masuk ke database, jadi data-data yang ada sama pemerintah bisa dilihat," ujarnya.
Data-data yang bisa dilihat cukup lengkap, mulai dari nama, tempat tanggal lahir, hingga kediaman setiap warga yang masuk dalam database tersebut.
Baca Juga : NASA Rilis Video Detik-Detik Jatuhnya Meteor dengan Kekuatan 10 Kali Lebih Besar dari Bom Hiroshima
Database itu kemudian bisa dijual para black hat hacker ke berbagai pihak dan disalahgunakan.
"Kebanyakan data-data itu dijual para black hat ke dark web," kata Putra
Source | : | Grid.ID,Kompas |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar