Padahal saat itu Varyag sudah 70 persen selesai pengerjaannya tapi karena programnya dihentikan maka kapal induk itu tak ubahnya hanya besi rongsok terapung dimakan karat.
Ukraina lantas berusaha menjual Varyag.
Naun ada syarat bagi siapapun yang akan membeli tidak boleh membuat kapal induk itu operasional dan digunakan secara militer.
Mengetahui adanya kapal induk baru namun terbengkalai maka PLAN mulai mencari cara untuk memboyong Varyag ke China.
Tapi semuanya menjadi dilema lantaran pihak Ukraina tidak mau menjual Varyag ke China karena ambisi negara itu memiliki kapal induk untuk tujuan memperkuat militernya.
Baca Juga : Brutal, Siswi Sekolah Menemui Ajal Usai Tubuhnya Hangus Dibakar Hidup-hidup Oleh Teman Sekelasnya
Source | : | scmp,national interest |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar