Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Mengenal Ampun, Kisah Marinir Indonesia Saat Habisi Ratusan Milisi Gerakan Pengacau Keamanan

Seto Ajinugroho - Senin, 15 April 2019 | 18:08
Yontaifib Marinir
@korps_marinir_tni_al

Yontaifib Marinir

Jangan bayangkan perjalanan tersebut akan melewati jalan-jalan mulus.

Di Timtim, jalan-jalan beraspal hanya ada di kota-kota besar macam Baucau dan Dili.

Benar saja pukul 02.30 WIT salah satu kendaraan Land Rover Yonif 501 mogok di tengah hutan rimba.

Untungnya mobil dapat diperbaiki dan bisa melanjutkan perjalanan.

Baca Juga : Pakai Outfit dengan Total Harga Lebih dari 12 Miliar Rupiah : Ini Hoodie Gue Beli Rp30 Juta

Baru dua jam melanjutkan perjalanan, pada pukul 04.30 WIT 10 Maret 1984, kesembilan personel Yonif Linud 501 dihadang ratusan milisi Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) 'Si Krebo Hutan' Fretilin di gunung Baunoraq perbatasan Osso-Viqueque.

Milisi Fretilin tanpa pamrih langsung menghujani keempat kendaraan Land Rover dengan tembakan gencar senjata api.

Belum sempat memberikan perlawanan, Serda Tilis sebagai pimpinan para personel Yonif Linud 501 tertembak lengan kanannya.

Ia tewas saat itu juga.

Mengetahui hal ini kedelapan personel Yonif Linud langsung keluar mobil sembari berlindung dan membalas tembakan milisi Fretilin.

Satu lagi personel 501, Pratu Imam terkena tembakan dan meregang nyawa.

Sadar kalah jumlah, sisa personel Yonif Linud 501 tetap nekat bertahan dari serangan Fretilin menggunakan rifle SS-1.

Source : Yon Linud 501/Madiun

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x