Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ini Dia Perbedaan Mencolok Exit Poll dan Quick Count, Jangan Salah Kaprah

Seto Ajinugroho - Rabu, 17 April 2019 | 16:55
Pemilu 2019, Indonesia memilih. (foto ilustrasi)
Tribun Wow

Pemilu 2019, Indonesia memilih. (foto ilustrasi)

Gridhot.ID - Setiap ada pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pastilah ada yang namanya Exit Poll dan Quick Count.

Keduanya dikeluarkan oleh lembaga survei.

Namun tak jarang hasil penghitungan cepat antar keduanya berbeda.

Melansir Intisari, Rabu (17/4/2019) ternyata ada perbedaan signifikan antara Exit Poll dan Quick Count.

Baca Juga : Bukan di Zaman Millenial , Inilah Pemilu Paling Demokratis Indonesia Walau Tentara dan Polisi Ikutan Nyoblos

Dasman Affandi, Senior Konsultan Cyrus Network, menuturkan bahwa exit poll merupakan "Hasil survei yang dilakukan dengan cara bertanya langsung pada para orang-orang yang baru saja memberikan suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS)."

Pertanyaan yang diajukan kepada para pemilih beragam.

Mulai dari pasangan Capres-Cawapres yang dipilih.

Hingga usia, agama, pendidikan, pekerjaan para pemilih bahkan pendapatan juga sering ditanyai.

Baca Juga : Cerita Inul Daratista yang Punya Nazar Jika Capres Pilihannya Menang Pemilu 2019

Tentu tujuan utama dilakukannya exit poll untuk memperoleh data demogafi pemilih.

Diperolehnya data demografi ini amat penting demi mengetahui pasangan Capres-Cawapres mana yang lebih banyak dipilih oleh masyarakat baik dari segi usia, jenis kelamin, pendidikan atau pekerjaan.

Nah, teknis pelaksanaan pengambilan sample ini saja sudah pembeda antara exit poll dan quick count.

Hmapir seperti mahasiswa mencari sample untuk skripsi bukan?

Sedangkan quick count diperoleh dengan menghitung hasil penghitungan suara di beberapa TPS.

Baca Juga : Tampil Sempurna dengan Jam Tangan Rp 1,8 Miliar, Syahrini Justru Terpincang-pincang Menuju TPS

Sample dari Quick Count merupakan jumlah suara faktual saat itu juga di TPS.

Maka terkadang hasil Quick Count tak akan jauh meleset dengan penghitungan KPU alias margin of errornya hanya 1-2 persen.

Contoh kasus saling bertubrukannya hasil Exit Poll dan Quick Count ialah saat WNI di Malaysia melaksanakan pemilu beberapa hari lalu.

Kubu Prabowo mengklaim hasilnya 75% untuk Prabowo dan 25% untuk Jokowi, kubu Jokowi menyatakan hasilnya 85% untuk Jokowi dan 15% untuk kubu Prabowo.

Sekarang kita sudah tahu bukan bedanya Exit Poll dan Quick Count, jadi bisa secara cermat dalam menerima berbagai informasi seputar pemilu. (*)

Source : intisari

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x