Keluarga ini pun juga terlilit hutang yang membuat masa depan dua anak perempuan mereka yang belum mencapai 10 tahun menjadi tak jelas.
"Bila penderitaan berlanjut, dan bila saya bisa menemukan orang yang mau membeli anak saya, saya akan lakukan itu. Saya setiap hari ditagih hutang," kata ayah Nazanin.
"Anak perempuan saya adalah satu-satunya aset," tambahnya.
Baca Juga : Firasat Paranormal Wirang Birawa Menyoal Nasib Sandiaga Uno Usai Pilpres 2019 : Cari Pasangan yang Tepat!
Akhirnya keluarga itu pun memutuskan untuk menikahkan putri mereka agar dapat bertahan hidup.
Tahun lalu, Nazanin berusia 10 tahun dan keluarganya mengatur pernikahannya yang dihadiri lebih dari 100 orang.
"Saya berikan apapun untuk putri saya. Uang dari perkawinan ini tak begitu banyak juga," kata ayahnya.
Namun pesta pernikahan itu bukan acara bahagia bagi keluarga Nazanin.
Baca Juga : Caleg Mengeluh Gagal Jadi Anggota Dewan, Warga Murka dan Kembalikan Bantuan Karpet Masjid
"Bila saya tak sangat kesulitan, saya tak akan menjual anak saya. Saya tak akan melakukannya, tapi saya perlu uang. Saya terpaksa melakukannya," kata sang ayah.
"Apa yang bisa kami lakukan. Banyak keluarga lain juga melakukan hal yang sama karena kekeringan menyebabkan kesulitan uang."