Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID - Wisuda merupakan salah satu momen paling bahagia bagi para mahasiswa.
Pasalnya, rasa lelah saat mengerjakantugas akhir yang kerap dicoret dosen seakan sirna begitu mengenakan toga.
Tak hanya bagi mahasiswa, para orangtua pun biasanya juga ikut merayakan hari kelulusan putra putrinya.
Namun, momen spesial itu rupanya tak bisa dirasakan oleh seorang mahasiswa bernama Jeric R. Rivas.
Dilansir Gridhot.ID dari worldofbuzz.com, Senin (22/4/2019), Jeric R. Rivas, mahasiswa lulusan La Concepcion College, San Jose Del Monte Bulacan, Filipina justru berderai air mata di hari kelulusannya.
Usut punya usut, Jeric menangis lantaran kedua orangtuanya tidak ada di sana.
Baca Juga : Komentari Kesaksian Tompi di Persidangannya, Ratna Sarumpaet: Benar Semua, Cuma Menurutku Nggak Penting
Tangis Jeric pun semakin pecah saat namanya dipanggil ke atas panggung untuk menerima gulungan sarjana.
Malangnya, orangtua Jeric rupanya sama sekali tidak pernah menghadiri momenistimewa sejak ia kecil sampai dewasa.
Hal itu terjadi karena keduaorangtuaJeric tak bisa menerima kehadirannya dalam kehidupan mereka.
Baca Juga : Tergoda Bujuk Rayu Sang Kekasih, Seorang Janda di Surabaya Diciduk Saat Pesta Sabu
Dalam sebuah unggahan di akun Facebook miliknya, Jeric membagikan kisah orangtuanya tidak pernah hadir dalam momen istimewa di kehidupan sekolahnya.
BahkanketikaJeric dinobatkan sebagai siswa terbaik saat duduk di bangku sekolah dasar, orangtuanya pun juga tak menghadirinya.
"Ketika saya di sekolah dasar, saya menerima penghargaan tertinggi sebagai siswa terbaik, tetapi orang tua saya tidak pernah datang."
"Mereka seharusnya naik ke atas panggung dan memasangkan medali di leher saya, tetapi karena mereka tidak datang, saya tidak mengambil medali itu," tulis Jeric.
Sementara melansir dari Elite Readers, saat Jeric duduk di sekolah menengah, ia dinobatkan sebagai 'Best in TLE'.
Namun, lagi-lagi orangtuanya melewatkan momen bahagia tersebut.
Baca Juga : Detik-detik Pelaku Pemboman di Sri Lanka Hendak Ledakkan Diri, Tenteng Tas Berisi Bom Diantara Jemaat Gereja
Jericpun mengakuijikadirinyairi dengan teman-teman sekelasnyalantaran orang tua mereka sangat mendukung.
Setelah selesai sekolah, Jeric memutuskan meninggalkan kampung halamannya di Pulau Sibuyan, Romblon.
Jeris ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat lain.
Baca Juga : Mayat Pria Tanpa Kepala di Temukan dalam Ember di Tangerang, Polisi Lakukan Penyelidikan
Hingga akhirnya ia melanjutkan studi di La Concepcion College yang bergengsi di San Jose Del Monte, Bulacan.
Demi membayar biaya sekolah, Jeric pun harus bersusah payah kerja serabutan.
Ia bekerja menjadi pelayan di gerai makanan cepat saji di sebuah pabrik di Quezon.
Baca Juga : Tengah Mengudara, Seorang Bayi Meninggal di Pesawat Usai Didoakan
Tak hanya menjadi pelayan, Jeric pun pernah menjadi pembantu rumah tangga.
Untungnya, Jeric dikelilingi para dosen yang begitu baik padanya.
Apalagi setelah mendengar cerita Jeric, banyak dosen yang menaruh simpati padanya.
Baca Juga : Bernama Insan Setiawan, Salah Satu Pelaku Bom Bunuh Diri di Sri Lanka Berhasil Diidentifikasi
Mereka menawari Jeric makan, memberi uang untuk ongkos dan perlengkapan sekolah, bahkan menyambut Jeric di rumah mereka.
Ketika hari kelulusan kuliah tiba, Jeric tidak pernah kehilangan harapan bahwa orang tuanya akan datang dan melihatnya.
Tapi, sama seperti wisuda sebelumnya, mereka tidak pernah datang.
Baca Juga : Indonesia Disebut Sebagai Negara Terumit di Dunia dalam Melaksanakan Pemilu 2019
Saat namanya dipanggil untuk naik ke panggung, Jeric mencoba berjalan dengan rasa bangga.
Hingga padaakhirnya Jeric pun tak kuasamenahan tangis lantaran orangtuanya kembali tidak datang.
Mengetahui orangtua Jeric kembali tak datang, salah dosen Jeric pun menemaninya naik ke atas panggung.
Baca Juga : Usai Erin Taulany, Kini GIliran Pablo Benua yang Terang-terangan Sebut Prabowo Subianto Perlu ke Psikiater
"Satu demi satu nama lulusan dipanggil dan mereka semua naik ke panggung bersama orangtua mereka, sedangkan orangtuaku tidak pernah datang."
"Namun ketika nama saya dipanggil, dosen saya datang ke tempat duduk saya dan menemani saya ke atas panggung."
"Ketika saya berjalan, salah satu dosen saya berdiri di panggung menunggu saya dan memeluk saya."
Baca Juga : Gebby Vesta dan Melly Bradly Tuding Sosok Cleo Ada di Balik Viralnya Video Panas Mirip Sejumlah Artis Pria
"Pada saat itu, sebagian rasa sedihku menghilang, tetapi aku masih saja menangis di depan semua orang."
Terlepas dari rasa sakit yang Jeric rasakan,iatetap berterima kasih kepada orang tuanya dan berharap mereka bangga padanya.
"Kepada orangtuaku, yang sampai hari ini tidak bisa menerimaku dalam hidup mereka, jika kalian membaca ini, ini aku sekrang, dan aku harap aku bisa membuatkalian bangga".
(*)