Alhasil, dia hanya bisa hidup mengandalkan kebaikan orang lain, dan sebagain besar masa kecilnya hidup dalam ketidakberdayaan karena kemiskinan.
Namun, ia juga mengingat kebaikan dari penduduk desa yang selalu menolongnya, dan memberi makan keluarganya.
Karena hal itulah, dia berjanji untuk menyumbangkan sebagian besar dari gajinya yang sederhana untuk melakukan kebajikan.
Zhao tinggal di rumah peninggalam orang tuanya bersama keluargannya. Tetapi dia menjualnya dan kini dia tinggal di rumah sewaan.
Baca Juga : Indonesia Disebut Sebagai Negara Terumit di Dunia dalam Melaksanakan Pemilu 2019
Karena tindakannya ini, istri Zhao sampai marah dan bertanya mengapa dia terus memberikan uang pada orang lain, sedangkan mereka hidup dalam kesengsaraan.
Kemudian, Zhao membawa istrinya ke sebuah desa di pegunungan untuk melihat anak-anak yang diberi sumbangan olehnya.
"Saya dulu seperti anak-anak ini, saya tidak punya cukup makanan dan saya merasa tidak berdaya," kata Zhao.
Baca Juga : 2 Kompi Brimob Polda Maluku Bakal Diterjunkan ke Ibukota, Ada Apa Gerangan?
Source | : | Intisari |
Penulis | : | None |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar