Tak hanya itu, Ratna Sarumpaet pun menyebutkkan kode 08 yang belakangan diketahui maksudnya adalah Prabowo Subianto.
"Ada kirim gambar (wajah lebam Ratna) dan dikasih keterangan 'off the record 21 September malam bandara Bandung. 08 harus tahu siapa yang mengancam saya itu'," ujar Saji membacakan WhatsApp dikutip Gridhot.ID dari Kompas.
Pasalnya, pada tanggal 21 September itulah Ratna Sarumpaet mengaku menjadi korban penganiayaan di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.
Seperti diwartakan Tribun Lampung, saat kabar dugaan penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet mencuat,Fadli Zontampak menemui Ratna dikediamannya.
Setelah itu, beberapa hari kemudian capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar jumpa pers bersama sejumlah tokoh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
Prabowo menyatakan dugaan penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet adalah tindakan represif.
Hal tersebut dilakukan Prabowo karena Ratna Sarumpaet saat itu merupakan salah satu juru kampanye nasional pasangan Prabowo-Sandi.
Namun sehari setelah Prabowo melakukan konferensi pers, Ratna Sarumpaet mengklarifikasi bahwa isu tentang penganiayaan yang disebut menimpanya adalah hoaks, Rabu (3/10/2018).