
Petugas KPPS membawa kotak suara berisi surat suara Pilpres dan Pileg hasil pencoblosan Pemilu 2019 di TPS 41 untuk dikembalikan ke PPS Andir menggunakan perahu melintas banjir di RT 01 RW 13, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/4/2019) dini hari. Penghitun
Sementara itu, anggota Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mochammad Afifudin menyatakan banyaknya anggotaKPPS yang meninggal dunia pada pemilu serentak 2019, merupakan beban yang tidak terpikirkan jauh sebelumnya.
Baca Juga : Fantastis, Kekayaan Pemimpin Tertinggi Iran Diperkirakan Setara dengan Separuh Utang Luar Negeri Indonesia
"Kejadian meninggalnya ratusan anggota KPPS merupakan beban yang tidak terfikir jauh sebelum pelaksanaan di lapangan. Kompleksitas persoalan di lapangan, serta beban tugas dan beban psikologis yang berat, menjadi penyebabanggota KPPS mengalami kelelahan fisik dan psikis," kata Afifudin sebagiamana diwartakan oleh Antara News.
Afifudin mengusulkan, dari kejadian yang tidak diharapkan ini, agar pelaksanaan pemilu serentak 2019 dievaluasi dan bersama-sama membuat pemilu yang efisien dan menggembirakan.
"Ke depan, jangan sampai membuat banyak korban lagi seperti pemilu sekarang," katanya.
Baca Juga : Punya Nama 'Menang Prabowo', KTP Pria Ini Viral di Media Sosial
Afifudin pun menyatakan keprihatinannya serta rasa duka cita terhadap para anggota KPPS yang meninggal dunia.
"Mari kita sama-sama mendoakan agaranggota KPPS yang meninggal dunia mendapat tempat yang terbaik," ungkap Afifudin.

Polri dan petugas KPPS meninggal dunia akibat kelelahan selama bertugas di pemilu 2019 ini
Menurut Afifudin, tingginya minat masyarakat di usia lanjut yang mendaftar menjadi anggota KPPS adalah karena jiwa patriot dan semangat nasionalisme dalam mewujudkan demokrasi yang sehat.
"Kalau dihubungkan dengan honornya, saya kira mereka tidak berfikir seperti itu, tapi mereka ingin bekontribusi untuk menegakkan demokrasi," pungkasnya. (*)