GridHot.ID - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un baru saja melakukan kunjungan ke Rusia pada 24 April 2019 lalu.
Kunjungan Kim Jong Un ke Rusia atau tepatnya ke kota Vladivostok itu dilakukannya untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.
Berangkat dari Pyongyang menggunakan kereta api lapis baja, Kim Jong Un melanjutkan perjalanan dari stasiun menuju lokasi pertemuan menggunakan mobil limosin.
Baca Juga : Miris! Seorang Bocah SD Digilir 3 Remaja Pria di Bawah Pohon Durian
Ini adalah kali ketiga Kim Jong Un terlihat menaiki mobil mewah berukuran panjang itu dalam pertemuannya dengan pemimpin negara lain.
Setelah sebelumnya juga sempat digunakan dalam dua kali pertemuannya dengan Presiden AS Donald Trump, di Singapura dan Hanoi, Vietnam.
Mobil limosin yang digunakan Kim Jong Un diketahui bermerek Daimler, buatan produsen kendaraan asal Jerman.
Baca Juga : Bukan Motif Tradisional, Pria Suku Dayak ini Justru Tertangkap Kamera Punya Tato 'British Airways' di Dada
Namun fakta bahwa Kim Jong Un menggunakan limosin Daimler membuat produsen kendaraan itu terheran-heran.
Pasalnya, mereka mengaku tidak memiliki hubungan bisnis dengan negara Korea Utara dan ada ancaman sanksi dari AS yang mencegah penjualan barang-barang mewah ke negara tertutup itu.
"Kami sama sekali tidak tahu bagaimana kendaraan itu bisa dikirim ke Korea Utara," ujar juru bicara Daimler, Silke Mockert, dalam tanggapan tertulis atas laporan Associated Press, Rabu (24/4/2019).
"Bagi Daimler, ekspor produk dengan benar dan sesuai hukum adalah prinsip dasar dari kegiatan kewirausahaan yang bertanggung jawab," lanjutnya, dikutip Fox News.
Baca Juga : Nekat Berhutang Puluhan Juta untuk Beli Sepatu Mewah, Pemuda Ini Bikin Susah Orangtuanya
Selain limosin, Kim Jong Un dilaporkan juga memiliki sejumlah kendaraan mewah, di antaranya Mercedes Maybach S600 Pullman Guard dan Mercedes Maubach S62, yang juga terlihat dalam dua pertemuan puncak dengan AS.
Daimler merupakan salah satu penyedia mobil kelas atas terbesar di dunia.
Perusahaan ini telah menjual kendaraan produksi mereka ke seluruh dunia, namun Korea Utara tidak termasuk dalam salah satu pelanggan resminya.
"Perusahaan kami tidak memiliki hubungan bisnis dengan Korea Utara selama lebih dari 15 tahun hingga saat ini dan kami sangat mematuhi aturan Uni Eropa serta embargo AS," lanjut Mockert.
Untuk mencegah pengiriman ke Korea Utara dan ke salah satu kedutaan besarnya di seluruh dunia, Daimler telah menerapkan proses kontrol ekspor yang komprehensif.
"Tapi untuk penjualan kendaraan oleh pihak ketiga, terutama untuk kendaraan bekas, berada di luar kendali dan tanggung jawab kami," ujar juru bicara Daimler.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kim Jong Un Kembali Pakai Limosin Saat di Rusia, Produsen Mobil Jerman Bingung"
(*)