Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jadi Wacana Sejak Jaman Ir. Soekarno, Presiden Jokowi Yakin Pemindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta Bisa Terwujud

Siti Nur Qasanah - Selasa, 30 April 2019 | 07:41
Monumen Nasional (Monas)
iStockphoto

Monumen Nasional (Monas)

"Kita harus bicara kepentingan lebih besar, bagi bangsa negara, visioner, dalam jangka panjang sebagai negara besar menyongsong kompetisi global," ujar Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo mengundang pimpinan kelompok buruh ke Istana Bogor, Jumat (26/4/2019).
Biro pers setpres via Kompas.com

Presiden Joko Widodo mengundang pimpinan kelompok buruh ke Istana Bogor, Jumat (26/4/2019).

Sementara itu, dilansir dari laman ugm.ac.id, Pakar pembangunan wilayah UGM, Dr. Lutfi Mutaali, M.T., menyebutkan daerah yang dipilih menjadi ibu kota negara pengganti sebaiknya merupakan daerah atau kota yang memiliki keterbukaan wilayah yang tinggi, terutama yang berada di alur laut kepulauan Indonesia.

Sedangkan, Pakar Geomorfologi UGM, Prof.Dr.rer.nat. Junun Sartohadi, M.Sc., menambahkan pemilihan ibu kota baru hendaknya juga harus memperhatikan risiko bencana di masa depan.

Baca Juga : Dengar Suara Gemuruh, Warga Sukabumi Dikagetkan dengan Kemunculan Lubang Raksasa Misterius di Tengah Sawah

Daerah yang dipilih sebaiknya adalah kota atau kabupaten yang memilki risiko bencana rendah.

Pulau Kalimantan dipandang tepat untuk dipilih sebagai tujuan pemindahan ibu kota negara karena relatif aman dari bencana geofisik, seperti gempa maupun letusan gunung berapi.

Namun demikian, dikatakan Junun, terdapat beberapa wilayah lain seperti Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang sebagian besar wilayahnya merupakan lahan gambut rentan terhadap bencana kebakaran.

Baca Juga : Jaime Osuna, Narapidana Berdarah Dingin yang Nekat Mutilasi Temannya Sendiri di dalam Sel Penjara

“Kalau dari analisis risiko bencana wilayah yang cocok untuk dijadikan ibu kota di bagian depan Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan,” katanya.

Guru Besar Bidang Pembangunan Regional UGM, Prof.Dr.M. Baiquni, M.A., mengatakan kunci pengembangan ibu kota adalah adanya relasi yang sinergi antara kota dan desa.

Pasalnya, selama ini hubungan yang terjadi adalah tidak simestris antara kota dan desa.

Source :Kompas.com ugm.ac.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x