Didin mengatakan, harus diakui pilpres kali ini adalah yang paling menegangkan. Bahkan berpotensi memecah belah persatuan sebuah bangsa jika tak segera diredam.
Karena itu, cara meredamnya adalah tidak terus menerus meruncingkan perbedaan.
Baca Juga : Sepele! Wanita Muda Ini Gugat Cerai Suaminya, Lantaran Dilarang Main Game PUBG
Salah satunya dengan menggelar shalawatan. Meski diadakan Baguss Bersatu, namun panitia pelaksana dan tim sibuk berasal dari pendukung kedua kubu.
“Ini sudah bukan soal 01 atau 02. Ini soal 03, yakni persatuan Indonesia. Apa yang bisa mempertemukan kedua kubu? Ya, sholawatan. Apalagi ini menjelang Ramadhan. Sekalian megengan, sekalian sholawatan, sekalian merajut silaturahim lagi pascapilpres,” katanya.
Didin mengatakan, acara shalawatan dipilih karena memanjatkan doa kepada Rasulullah SAW adalah kewajiban bagi Muslim.
Baca Juga : Tak Dilayani dengan Baik oleh Pegawai Kelurahan, Muhammad Sai Nekat Bakar Kantor Desa Sambil Live Facebook
Doa yang dipanjatkan dalam shalawat sejatinya adalah doa yang berisi cinta kasih dari umat kepada Nabinya.
“Harapannya, pesan kasih yang selalu kita panjatkan untuk Nabi Muhammad selama beribu-ribu kali membuat kita bisa dengan mudah menebar rasa kasih kepada sesama," katanya.
Selain shalawatan, acara juga diisi dengan hiburan musik Islami dan pembagian doorprize bagi para peserta shalawatan.
“Dengan shalawatan, semoga bangsa ini menjadi adem dan tenang. Berkah shalawatan kepada Baginda Nabi Muhammad,” kata Didin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teduhkan Suasana, Pendukung Jokowi dan Prabowo Shalawatan Bareng"