Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Pada Selasa (7/5/2019) lalu, Terminal Leuwipanjang Bandung mendapakan kunjungan pemeriksaan kendaraan dari Menteri Perhubungan RI (Menhub).
Para penghuni terminal pun berbondong-bondong menyambut kedatangan Menhub RI Budi Karya Sumadi dalam melaksanakan tugasnya.
Namun pada saat melaksanakan tugasnya, terjadi sebuah momen yang tak disangka-sangka.
Baca Juga : Greget, Pesawat Tempur TNI AU Siap Gugah Sahur Sepanjang Bulan Ramadhan di Langit Indonesia
Dilansir Gridhot.ID dari Kompas.com, Budi Karya menjadi tontonan petugas terminal pasalnya perut Menhub Budi Karya tersangkut di kolong bus, terjadi di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung.
Sontak pada saat itu juga Menhub Budi Karya menjadi pusat perhatian para petugas terminal.
Diketahui, perut Budi Karya tersangkut di kolong bus saat dirinya sedang memeriksa kelaikan bus.
Awalnya, Budi tiba di lokasi dan tanpa banyak bicara langsung memberhentikan bus PO Arimbi dengan jurusan Bandung-Merak.
Tanpa basa-basi, Budi pun meminta mechanic car creeper untuk alas dirinya tiduran dan masuk ke kolong bus.
Sekitar lima menit berada di kolong bus untuk memeriksa mesin ditemani salah satu petugas dari Dishub Kota Bandung, Budi pun kemudian keluar.
Nah, pada saat inilah momen itu terjadi.
Baca Juga : Anak Durhaka Tak Mau Antar ke Rumah Sakit, Seorang Ayah Megap-megap di Jalan Karena Sakit Jantung
Ketika berupaya keluar dari kolong bus seusai pemeriksaan, perut Budi Karya pun tersangkut bodi bus.
Para petugas yang seddang berada di sekitar Budi pun kaget dan segera mencari cara untuk membantu Budi keluar.
Saat perut Budi Karya tersangkut di kolong bus, petugas yang membantunya meminta Budi Karya mengempiskan perut agar bisa keluar.
Baca Juga : Jokowi Dikabarkan Siap Pindah Jadi Warga Negara Singapura Jika Lengser, Ini Tanggapan Gibran dan Kaesang
Akhirnya Budi bisa keluar setelah diminta mengempiskan sedikit perutnya agar bisa ditarik keluar dari kolong bus.
Alhasil, kemeja berwarna putih yang saat itu dikenakan Budi pun kotor terkena noda hitam.
Tanpa rasa malu dan tak mempedulikan komentar orang sekitar, Budi pun melanjutkan pemeriksaannya dengan naik ke dalam bus.
Setelah usai, ia pun menempelkan stiker layak jalan di kaca bus tersebut.
Baca Juga : Sembarangan Cium Pacar Orang, Pelakor Digebuki Sampai Babak Belur dan Hampir Dibakar Hidup-Hidup
“Saya ke Bandung untuk mengecek bus. Ternyata busnya bagus-bagus,” kata Budi.
Lebih lanjut Budi menambahkan, sebelum masuk musim mudik, pihaknya akan lebih sering memeriksa kelayakan bus dan transportasi publik lainnya.
“Kami bersama Pak Wali Kota akan melakukan penertiban yang lebih intensif terhadap trayek bus, terhadap kesehatan bus, bahkan terhadap pengemudi juga,” tandasnya.
Baca Juga : Kisah Sarip Bocah Badui Dalam, Nekat Jalan Kaki Tanpa Kenakan Sandal Selama 12 Jam demi Bertemu Bupati Lebak
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi mengatakan, Jawa Barat bakal jadi daerah yang paling sibuk selama mudik Lebaran 2019.
Ia menyebut, 3,7 juta warga dari Jabodetabek diprediksi masuk Jawa Barat.
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi Angkutan Lebaran Tahun 2019 di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Selasa (7/5/2019).
"Hasil survei kita, bangkitan (pemudik) ada 3,7 juta warga Jabodetabek menuju Jabar," kata Budi dalam pemaparannya.
Baca Juga : Waspada, Gempa dan Tsunami Super Dahsyat Intai Pesisir Dua Tempat di Indonesia
Ia menambahkan, ada tiga daerah di Jawa Barat yang paling banyak dikunjungi oleh pemudik.
Yakni, Bandung, Garut dan Tasikmalaya.
"Kota Bandung 775 ribu orang, Garut 230 ribu orang itu mencakup wilayah sekitarnya seperti Leles dan Gentong. Serta Tasikmalaya 213 ribu orang," ungkapnya.
Baca Juga : Terciduk Lagi Asik Bermesraan di Kamar Hotel, Seorang SPG dan Bosnya Dieksekusi Hukuman Cambuk
Budi menjelaskan, jumlah penumpang angkutan umum tahun ini diprediksi mencapai 22,83 juta penumpang atau naik 4 persen dari tahun lalu.
Hasil survei, kata Budi, menunjukan 4,4 juta penumpang memilih moda transportasi bus dan 4,3 juta penumpang menggunakan mobil pribadi.
"Kereta api 2,4 juta penumpang, pesawat 1,4 juta penumpang dan sepeda motor 940 ribu. Sampai saat ini prediksi kami sepeda motor yang paling mendominasi untuk jalur Pantura," ungkapnya.
Sementara itu, untuk puncak arus mudik diprediksi berlangsung sejak 31 Mei-2 Juni sedangkan puncak arus balik diperkirakan berlangsung 9 Juni-11 Juni 2019.(*)