Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati
GridHot.ID - Seorangpemuda dalam sebuah video viral menjadi perbincangan netizen belakangan.
Pasalnya, ia secara terang-terangan mengancam akan memenggal kepala Presiden Republik Indonesia saat ini, Jokowi.
Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari unggahan akun Twitter @yusuf_dumdum yang mengunggah sebuah postingan pada 11 Mei 2019.
Baca Juga : Charta Politica : Sikap Keras Kubu Pak Prabowo Malah Munculkan Keretakan Koalisi 02
"Siapa kamu mau penggal kepala Presiden RI?
Tolong segera ditangkap orang ini. Cc @DivHumas_Polri @CCICPolri," tulis @yusuf_dumdum dalam postingannya.
Baca Juga : Pendukung Jokowi Ajak Simpatisan Prabowo Shalawatan Bareng
Dalam video berdurasi 20 detik tersebut nampak seorang pria berjaket coklat melontarkan ancamannya pada Presiden RI.
Video yang nampaknya direkam di kerumunan masa itu, secara jelas memperlihatkan pria berjaket coklat memberi ancaman pada Presiden Jokowi.
"Dari Poso nih, siap penggal kepalanya Jokowi," ujarnya dihadapan kamera.
Baca Juga : Jokowi Sebut Tiga Pulau untuk Lokasi Ibu Kota Baru
"Insyaallah... insyaallah... Allahuakbar," lanjut pemuda berjaket coklat.
"Allahuakbar...," sahut ibu-ibu berbaju putih yang nampak sedang merekam video tersebut.
"Siap penggal palanya Jokowi," ujar pemuda berjaket coklat lagi.
"Kita dobrak nih, nomer dua," ujar ibu-ibu lain berbaju biru.
Baca Juga : Jokowi Sebut Tiga Pulau untuk Lokasi Ibu Kota Baru
"Jokowi siap, lehernya kita penggal!, dari Poso, demi Allah," kata pemuda berjaket coklat lagi.
Meski demikian, tak diketahui identitas pemuda dalam video viral yang telah ditonton lebih dari 35,5 ribu kali itu.
Setelah sempat viral, kini pemuda berjaket coklat yang dianggap telah mengancam keselamatan Presiden Jokowi, berhasil diciduk pilisi.
Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari unggahan akun Instagram Kapolres Kota Tangerang M. Sabilul Alif @m.sabilul_alif pada Minggu (12/5/2019).
"Kalau sudah pose seperti ini, apa yang ada dipikiran teman-teman? Geram, syukurin, lega, mau nabok dg sandal, didoakan kembali kembali kepada jalan yang benar dll, semua peraaaaan itu ada di benak sahabat semua, tapi apakah itu bisa menghilangkan semua pengaruh yang sudah masuk di kepala mereka.
Baca Juga : Sumbang Uang Rp 1000 Perak, Minimarket Digeruduk Massa Penggalangan Dana
Itu tugas dan tanggung jawab kita semua untuk mengawal NKRI ini dari pengaruh apapun yang dapat mencerai berai persatuan dalam bingkai kebhinekaan "UNITY IN DIVERSITY".
Engkau masih muda, karena pengaruh radikalisasi engkau lupa cara menghormati pemimpin bangsa ini.
Allah ta’ala berfirman:
“hai orang-orang yang beriman, ta’atilah allah dan ta’atilah rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu.” (qs. An nisa’: 59)
Ibnu abi ‘izz dalam syarah aqidah thahawiyah, berkata, 'hukum mentaati ulil amri adalah wajib (selama tidak dalam kemaksiatan)'," tulis @m.sabilul_alif.
Sebelumnya, lewat fitur instastory, Kapolres Kota Tangerang itu telah memperingatkan pemuda pengancam Jokowi.
"Jangan pernah permasalahkan dan tanayakan kenapa anda ditangkap dan kegiatan anda dilarang," tulis@m.salibul_alif dalam unggahan Instastorynya.
Kini, sehari berselang potret pemuda pengancam Jokowi saat diciduk polisi diunggah juga oleh Kapolres Kota Tangerang pada Minggu (12/5/2019) pagi, pukul 08.52 WIB.
Ekspresinya saat berada di dalam mobil terlihat datar dan tak bersemangat.
Sementara itu, dikutip dari Kompas, polisi menangkap HS, pria yang diduga mengancam memenggal Presiden Joko Widodo dalam video yang viral di media sosial.
Pria berusia 25 tahun itu ditangkap di Bogor.
"Ditangkap di Perumahan Metro, Parung, Kabupaten Bogor pada hari Minggu tanggal 12 Mei 2019, pukul 08.00 WIB," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono ketika dikonfirmasi, Minggu (12/5/2019) siang.
Baca Juga : Sesumbar Akan Penggal Kepala Jokowi, Lihat Ekspresi Pemuda dalam Video Viral Saat Diciduk Polisi
Argo membenarkan ancaman yang dilontarkan HS terjadi saat demo di depan Gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, pada Jumat (10/5/2019) siang.
Saat ini, HS masih diperiksa polisi. "Nanti lengkapnya saat konferensi pers," ujar dia.(*)