Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Provokator Massa Kerusuhan 22 Mei Ngaku Dibayar, Kapolri: Totalnya Rp 6 Juta

None - Rabu, 22 Mei 2019 | 14:40
Aksi kerusuhan 22 Mei.
Tangkapan layar Kompas TV

Aksi kerusuhan 22 Mei.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pihaknya menemukan uang dengan jumlah total Rp 6 juta dari para provokator yang ditangkap karena melakukan aksi anarkis di depan gedung Bawaslu dan Asrama Brimob Petamburan.

Bahkan, saat diperiksa, provokator yang mayoritas adalah anak-anak muda ini mengaku dibayar untuk melakukan aksinya.

Aksi anarkis 22 Mei.
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Aksi anarkis 22 Mei.

Baca Juga: Angkat Bicara Usai Peristiwa Kerusuhan Tanah Abang, Anies Baswedan: Jakarta Aman, Tenang dan Teduh

"Yang diamankan ini kita lihat, termasuk yang di depan Bawaslu, ditemukan di mereka amplop berisikan uang totalnya hampir Rp 6 juta, yang terpisah amplop-amplopnya. Mereka mengaku ada yang bayar," kata Tito dalam konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal mengatakan, pihaknya menduga kericuhan yang terjadi setelah pembubaran aksi demonstrasi di depan gedung Bawaslu dipicu oleh massa bayaran.

Kerusuhan di Jalan Slipi I, Palmerah Jakarta Barat
KOMPAS.com/JIMMY RAMADHAN AZHARI

Kerusuhan di Jalan Slipi I, Palmerah Jakarta Barat

Sejumlah amplop berisi uang pun ditemukan dari massa yang diamankan.

Baca Juga: Warganet Kagum Lihat Aksi Penyapu Jalan yang Abaikan Massa Kerusuhan dan Tetap Jalankan Kewajiban Meski Situasi Mencekam

"Ada juga massa yang masih simpan amplop, uangnya masih ada, dan kami sedang mendalami itu," ujar dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Iqbal memastikan bahwa demonstran yang sejak siang melakukan aksi di depan gedung Bawaslu sudah bubar sejak pukul 21.00 setelah menggelar shalat tarawih.

Namun, sebelum itu polisi menemukan ada 200 orang yang berkerumun di Jalan KS Tubun.

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x