Gridhot.ID - Dalam invasinya ke Irak pada tahun 2003, Militer Amerika Serikat (AS) menargetkan negeri 1001 malam itu harus dikuasai dalam waktu sepekan.
Memang berhasil, namun militer AS harus masih berkutat memburu pemimpin Irak saat itu Saddam Hussein.
Memburu Saddam tak akan mudah karena ia masih dilindungi oleh para pengawal pribadi yang setia dengannya.
Saddam lantas disemati oleh militer AS dengan istilah "Target Nilai Tinggi Nomor Satu" karena ia menjadi tokoh sentral Irak.
Maka AS membentuk Task Force 121, sebuah satuan khusus yang bertugas menangkap Saddam Hussein.
Satuan ini dipimpin oleh Mayjen Raymond Odierno dan Kolonel James Hickey dari Divisi Infanteri ke-4 AS.
Lantas antara Juli -Desember 2003 dilancarkanlah operasi Red Dawn (Fajar Merah) untuk menemukan Saddam.
Benar saja perkiraan AS, baru saja Task Force 121 memasuki Baghdad mereka sudah menghadapai serangan-serangan sporadis dari tentara Irak maupun simpatisan Saddam.
Task Force 121 sempat ragu memasuki Baghdad lebih jauh, mereka kelimpungan karena begitu masuk Baghdad hujan peluru menyambut.
Mereka lantas meminta dukungan tembakan udara (Air Support) kepada AU AS.