Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Enam tersangka yang diduga akan melakukan rencana pembunuhan pada empat tokoh negara dan satu ketua lembaga survei pasca Pilpres 2019 berhasil diamankan.
Keenam tersangka berhasil diamankan beserta barang bukti yang akan digunakan dalam aksinya yang berupa sejumlah senjata api rakitan.
Melansir dari siaran Kompas TV, hal tersebut disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal melalui konfrensi pers yang diadakan di Kantor Menkopolhukam di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Bikin Penasaran Banyak Orang, Fadli Zon Bocorkan Sosok Warga Negar Rusia yang Ikut Prabowo ke Dubai
Keenam pelaku tersebut berinisial IR, HK, AZ, TJ, AD dan AV alias Vivi.
Lima pelaku adalah laki-laki dan satu pelaku berinisial AV alias Vivi adalah perempuan.
Dari semua tersangka, empat orang di antaranya bertugas sebagai eksekutor yang membuat rusuh di aksi 22 Mei dan merencanakan membunuh empat tokoh nasional.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Target Pembunuh Bayaran, Wiranto Balas Ancaman dengan Lempar Senyuman
Keempatnya, yakni HK, AZ, IR, dan TJ.
Sedangkan dua lainnya tesangka berinisial AD dan AV merupakan penyuplai senjata api.
Namun, hal idtu dibantah oleh anak AV alias Vivi.
Putranya membantah ibunya terlibat sebagai pemasok senjata untuk membunuh empat pejabat negara yang sudah jadi target.
Baca Juga: Keenam Tersangka Pembunuh Bayaran Incar Targetnya dengan Berbaur di Kerumunan Massa
Dilansir dari video klarifikasi yang disiarkan akun Youtube Wartakota Production (29/5/2019), Bayu Putra Harvianto menegaskan ibunya sama sekali tidak terlibat dalam rencana pembunuhan pejabat negara.
"Ibu kenal sama iwan itu juga baru, dan dikenalkan temannya, hanya peminjaman uang dan senjata memang ada, kita tidak tahu digunakan untuk apa," ujarnya.
Diakuinya, ibunya adalah pendukung Prabowo Subianto, namun tidak seekstrim yang dinyatakan pemberitaan bahwa ia menyuplai senjata untuk membunuh.
"Saya sendiri pemilih Jokowi, kita biasa berdebat, dan memang ibu saya pendukung Prabowo, saya maklumi, jadi ini masalah politik. Intinya ibu saya teledor terkait penggadaian senjata. saya sudah urus untuk penangguhan penahanan juga," ujarnya.
"Ini cobaan dari keluarga, jadiin pelajaranlah pasti ada hikmahnya," pesan sang Ibu.
Bayu juga mengatakan bahwa keluarga juga selalu memotivasi ibunya dalam keadaan seperti ini.
Walaupun adik-adiknya sempat syok mendengar sang ibu terlibat dalam kasus ini, namun semua bisa dikendalikan oleh keluarga.
Baca Juga: Identitas Pembunuh Bayaran Aksi Kerusuhan 22 Mei, Satu Perempuan Lima Laki-laki
Tercatat, AV beralamat di Kelurahan Rajawali, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, polisi menangkap AV pada Jumat, 24 Mei 2019 di Bank BRI Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.
Menurut Iqbal, AV menjual revolver Taurus tersebut kepada tersangka HK.
Baca Juga: Pengakuan Pembunuh Bayaran Aksi Kerusuhan 22 Mei, Incar 4 Tokoh Negara dengan Tebusan Ratusan Juta
HK adalah pemimpin, eksekutor sekaligus perekrut tiga eksekutor untuk empat tokoh nasional.
Di antara tersangka lain, HK paling aktif karena ia juga yang menyiapkan senjata api untuk eksekutor lainnya.
HK mendapatkan revolver Taurus cal 38 yang dibelinya dengan harga Rp 50 juta.
Revolver yang dibeli HK dari AV pernah dibawa turun saat memimpin timnya ikut unjuk rasa pada 21 Mei 2019.
Baca Juga: Lama Diam, Iwan Fals Minta Polisi Ciduk Dalang Kerusuhan 22 Mei
Namun, hari itu juga HK ditangkap polisi di lobi Hotel Megaria Menteng Jakarta Pusat.
Diketahui, HK sudah menyiapkan senjata api sejak Oktober 2018.
"Tanggal 13 Oktober membeli senpi revolver sebesar Rp 50 juta dari AV," terang Iqbal.
Baca Juga: Dagangannya Dijarah Massa Kerusuhan 22 Mei, Ismail dan Rajab Kaget Dapat Ganti Rugi dari Jokowi
Namun Iqbal tidak menjelaskan di mana HK dan AV bertemu untuk transaksi jual beli revolver Taurus cal 38.(*)