Hal itu termasuk menyoal harga tiket pesawat.
Sebab itu jika ada pihak-pihak yang menyesatkan harus ditegur.
"Apalagi mendapatkan keuntungan dari ketidakjelasan informasi, itu harus ditegur. Oleh karena itu, saya minta Garuda Indonesia untuk menegur dan saya sudah menyampaikan ke media melalui Garuda Indonesia untuk menyampaikan itu," lanjutnya.
Baca Juga: Dituduh Berselingkuh, Suami Penggal dan Tenteng Kepala Istrinya Menuju Kantor Polisi
Selain itu, Budi tidak setuju Garuda Indonesia dan Traveloka memberlakukan harga tiket tersebut karena alasan penerapan Tarif Batas Atas (TBA) maskapai penerbangan beberapa waktu lalu.
"Jadi kita kalau berpikir itu harus berpikir positif, mengapa tidak buat (rute) Bandung-Jakarta, Jakarta-Kualanamu. Bandung-Jakarta ada penerbangan, kalau memang pemikirannya konstruktif itu yang dilakukan. Ini pemikirannya tidak konstruktif," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, manajemen Garuda Indonesia membantah menjual harga tiketnya sebesar Rp 21,9 juta untuk rute Bandung-Medan.
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan mengatakan, harga tiket tersebut bukan merupakan penerbangan langsung.
"Bukan penerbangan langsung, tapi melibatkan banyak kota sebagai transit, yaitu Bandung - Denpasar - jakarta - Kualanamu dan memutar jauh sehingga harganya menjadi mahal," ujar Ikhsan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/5/2019).
Ikhsan menambahkan, Garuda Indonesia sendiri tidak punya rute langsung Bandung-Medan. Akan tetapi, rute yang disediakan Garuda adalah Jakarta-Medan. (*)