Biasanya shalat id dilaksanakan bersama keluarga di tempat yang suddah dipusatkan.
Namun, masyarakat palu yang dulunya masih shalat bersama keluarga utuh, kini harus tabah berlebaran bersama keluarga yang tersisa.
Seperti yang terlihat di kamp pengungsian Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (5/6/2019) pagi.
Setidaknya ada 420 KK yang tinggal di kamp pengungsian tersebut.
Mereka membangun masjid darurat dengan rangka baja ringan.
"Alhamdulillah, walaupun kami dalam keadaan mengungsi, tapi warga di sini sangat antusias menjalani ibadah," kata salah satu pengurus masjid, Ritman Wajik.
Khotbah yang disampaikan dalam shalat ini juga tentang pemaknaan bagaimana musibah di Palu ini sebagai tanda kebesaran Allah SWT.
Suasana tampak haru serta isak tangis pun terdengar seusai khotbah.
Beberapa warga saling berpelukan sambil menangis.