Tradisi mencari jodoh tersebut telah ada sejak lama dan biasanya dilaksanakan usai Idul Fitri dan Idul Adha.
Terlihat ratusan pemuda ikut memeriahkan tradisi mencari jodoh tersebut dengan membeli kacang disekitar lokasi ajang tradisi kamomose.
Usai membeli kacang, para pemuda kemudian berjalan mengeliling wanita muda yang telah mengenakan pakaian adat buton sambil melempar kacang kedalam baskom.
Selain kacang, terdapat pula benda lainnya seperti uang, minuman ringan, snack dan lainnya.
“Kalau yang dilempar kacang (maka) itu umum, tapi kalau dilempar itu minuman, atau diberikan uang, berarti lelaki itu punya maksud terhadap wanita muda tersebut,” ujar Adam.
Seorang warga Lakudo, Hasirudin, mengaku sudah sering mengikuti tradisi kamumose namun belum menemukan jodoh yang tepat.
“Sudah sering kali ikut (tradisi kamomose) karena di kampung sendiri. Sampai sekarang belum juga menemukan (jodoh) yang tepat,” ucap Hasirudin.