Harga ini hampir dua kali lipat lebih tinggi dibanding saat Trump membelinya pada 2007.
Pembelinya terdaftar dengan alamat di sebuah kondominium di Beverly Hills milik perusahaan kepunyaan Hary Tanoesoedibjo.
Harian The Washington Post berusaha menghubungi Harry Tanoesoedibjo lewat telepon tetapi tidak berjawab.
Trump Organization juga tidak merespon saat harian The Washington Post menanyakan soal penjualan properti itu.
Namun, Eric Trump, yang mengelola perusahaan bersama Donald Trump Jr selama ayah mereka menjadi presiden, memberi penjelasan kepada situs The Real Deal Los Angeles.
"Karena ayah kami sedang menjadi presiden dan jadwal kami yang sibuk, keluarga kami tak memiliki waktu untuk menikmati properti itu belakangan ini. Sehingga amat masuk akal jika dijual," kata Eric kepada situs tersebut.
Trump membeli properti itu seharga 7 juta dollar AS pada 2007.
Dan menurut penilaian pemerintah, tahun lalu properti itu berharga 8,3 juta dollar AS atau hampir Rp 119 miliar.
Sejak sebelum menjadi presiden, Trump juga amat jarang menggunakan properti itu, bahkan saat dia berada di Los Angeles.