Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Pengobatan Shakira Aurum yang menderita kanker darah atau lekeumia sampai saat ini masih terus dilakukan.
Ibu Shakira, Denada Tambunan mengatakan bahwa putrinya itu telah melewati masa kemoterapi intens dan sudah masuk masa maintenance.
"Shakira sekarang sudah masuk ke masa maintainance, suatu masa di mana dia sudah melewati masa kemoterapi intens," kata Denada seperti dikutip GridHot.ID dari kanal YouTube MOP Channel yang dipublikasikan pada Senin (17/6/2019).
Baca Juga: Sogok Petugas dengan Uang Rp 50 Ribu, Pemohon SIM di Bekasi Ditangkap
Ia pun menjelaskan bahwa leukemia yang menyerang putrinya adalah Acute lymphocytic leukemia (ALL) atau Leukemia Limfositik Akut, di mana pengobatan kemoterapinya harus dilakukan selama dua sampai tiga tahun.
"Selama enam bulan pertama ada yang namanya kemoterapi intens, itu yang setiap hari," ucap Denada.
"Shakira kebetulan badannya kurang begitu bisa bisa tahan kemo, jadi seharusnya enam bulan dia selesaikan dalam waktu hampir satu tahun," sambungnya.
Rupanya, masuk ke masa maintainance, ternyata tidak serta merta menghentikan proses kemoterapi.
Shakira tetap harus menjalani kemoterapi, namun dengan intensitas yang lebih jarang dibanding sebelumnya.
Kendati demikian, sejak masa maintainance itu, Shakira diperbolehkan masuk ke children center.
Baca Juga: Jarang Bicara, Diam-diam Limbad Kuasai 3 Bahasa dan Bergelar Profesor Doktor Honoris Causa
Dikatakan oleh Denada bahwa di children center, Shakira dapat berinteraksi dengan pasien anak-anak lain di satu ruangan.
"Dia dikumpulkan dengan anak-anak lain yang juga menjalani kemoterapi, sama-sama memiliki kelemahan sistem imun tubuh. Jadi dia ngerasa tidak sendiri. Sebelum masuk diperiksa dulu suhu tubuh, pilek atau enggak," terang Denada.
Baca Juga: Siti Oetari Tjokroaminoto, Istri Pertama yang Tak Pernah Disentuh Soekarno
Denada melanjutkan, Shakira harus menjalani masa maintainance tersebut selama satu tahun enam bulan ke depan.
"Dia masih harus menjalani masa maintainance 1,5 tahun lagi di sini (Singapura)," ucap Denada.
Sementara itu, dilansir dari cancer.org, Acute lymphocytic leukemia (ALL) juga disebut sebagai acute lymphoblastic leukemia.
"Akut" berarti leukemia dapat berkembang dengan cepat dan berakibat fatal apabila tidak segera diobati. Sedangkan, "limfositik" berarti berkembang dari bentuk limfosit awal (belum matang), sejenis sel darah putih.
Seringnya, sel-sel leukemia menyerang darah dengan cukup cepat.
Baca Juga: Pengusaha Properti, Mantu Jokowi, Bobby Nasution Digadang Jadi Kandidat Sekretaris Jendral PSSI
Namun, mereka jugakadang-kadang dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, termasuk kelenjar getah bening, hati, limpa, sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), dan testis (pada laki-laki).
Mengutip wexnermedical.osu.edu via Gridhealth.ID, penyebab terjadinya Acute lymphocytic leukemia(ALL) karena DNA di dalam sel-sel tulang tidak berfungsi normal.
Keabnormalan ini menyebabkan sel yang sehat berhenti berkembang dan mati.
Sehingga sel yang terinfeksi akan berkembang lebih kuat dan lebih banyak membelah diri.
Belum jelas mengapa mutasi genetik ini bisa menyebabkan leukemia ini. Namun, banyak dokter melakukan penelitian dan menemukan bahwa kebanyakan dari kasus leukemia limfositik akut bukan merupakan penyakit turunan.
Gejala Acute lymphocytic leukemia(ALL) bisa muncul secara bertahap bergantung pada tahapan penyakitnya.
Mulai dari demam, pusing, kelelahan, sering muntah, ruam kulit, bengkak-bengkak, hingga muncul benjolan getah bening.
Baca Juga: Tulis Surat untuk Feni Rose, Vanessa Angel: Aku Tak Tahu Harus Minta Tolong Siapa Lagi
Kabar baiknya, penyakit Acute lymphocytic leukemia(ALL) ini ternyata dapat disembuhkan. Pasien perlu di rawat intense di rumah sakit untuk transfusi darah, kemoterapi, dan radioterapi.
Proses penyembuhan bagi penderita Acute lymphocytic leukemia(ALL) ini harus melalui empat tahapan panjang.
Dua tahapan pertama diawali dengan terapi obat.
Setelah penderita Acute lymphocytic leukemia(ALL) memiliki tanda-tanda bahwa penyakitnya berkurang, tahapan ketiga adalah melakukan radioterapi otak dan kemoterapi untuk benar-benar menghilangkan kanker.
Bisanya dokter akan menyarankan untuk memproses transplantasi tulang sumsum, atau dikenal sebagai transplantasi stem cell.
Transplantasi ini dilakukan dengan menyuntikkan tulang sumsum sehat yang mengandung stem cell, kemudian stem cell akan memproduksi sel-sel sehat baru untuk memperbaiki sel yang abnormal.
(*)