"Tidaklah benar jika saya katakan bahwa inilah kehendakmu sendiri. Saudara-saudara rakyat Indonesia?"
"Maka oleh karena itu, hei segenap rakyat Indonesia, mari sebagai tadi saya katakan gagalkan ini usaha phak Belanda untuk mendirikan "negara Papua", kibarkan bendera Sang Merah Putih di Irian Barat!"
"Siap sedia di dalam waktu yang singkat pada komando untuk mengadakan mobilisasi umum daripada rakyat Indonesia untuk membebaskan sama sekali Irian Barat itu daripada cengkeraman imperialism Belanda!."
Baca Juga: Sekda Kota Tangerang Sebut PNS Penghina Babu Alami Penurunan Berat Badan Usai Dihujat Netizen
Usai menggelorakan Trikora, maka angkatan perang Indonesia mulai mencambuk dirinya sendiri, mempersiapkan segala operasi militer skala besar untuk merebut Tanah Merah.
Presiden Pertama Indonesia, Soekarno saat inspeksi pasukan Kostrad, terlihat Soeharto dibelakangnya.
Mulailah dibentuk Komando Mandala yang bakal merancang Operasi Jayawijaya dimana nantinya jika diwujudkan, angkatan perang Indonesia akan menggeruduk Belanda di Irian Barat baik dari darat, laut dan udara.
Mengetahui Indonesia sudah tak sudi lagi berunding mengenai Irian Barat, Belanda mulai jiper.
Negeri Kincir Angin itu tahu jika perang berkecamuk yang ada mereka jadi abu di Irian Barat walau yang menang kemungkinan juga menjadi arang.
Bingung namun tetap ingin bercokol di Irian Barat, Belanda tetap pada pendiriannya untuk bertahan di sana.
Sampai akhirnya Amerika Serikat yang merupakan sekutu Belanda menekan agar melepas saja Irian Barat ke Indonesia yang memang sudah menjadi hak mereka.
Maka pada 15 Agustus 1962 hasil dari persetujuan New York membuat Belanda menyetujui perundingan kembali dengan Indonesia mengenai penyerahan Irian Barat.