Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati
GridHot.ID -Sebuah pabrik mancis (korek api gas) di Jalan Tengku Amir Hamzah, Desa Sambirejo, Kecamatan Langkat, Kabupaten Binjai, ludes terbakar pada Jumat (21/6/2019).
Dilansir GridHot.ID dari Tribun Medan, sekitar sepuluh jenazah ditemukan menumpuk di dalam satu ruangan pabrik.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, api membakar pabrik dengan cepat lantaran bahan-bahan di dalam pabrik mancis berisi bahan-bahan yang mudah terbakar.
Baca Juga: Ikut Ibunya Kerja, 4 Anak Korban Tewas Terpanggang di Pabrik Mancis Masih Berusia Balita
Kasubdit Bencana BPBD Langkat, Sugiono mengatakan ada 30 orang meninggal yang terdiri atas 26 orang dewasa dan empat orang anak kecil.
Kebakaran pabrik perakitan mancis di Jalan Tengku Amir Hamzah, Desa Sambirejo, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat (21/6/2019) itu meninggalkan luka mendalam bagi para keluarga korban.
Seperti dialami Bagas Efendi.
Baca Juga: Berawal dari Pengecekan Batu Mancis, Kronologi Kebakaran Pabrik Korek Api di Binjai Bikin Miris
Dikutip dari Antara, remaja pria berusia 21 tahun itu harus kehilangan sosok wanita yang sangat dicintai dan akan dinikahinya.
Wanita tersebut bernama Hairani (22), tak lain adalah wanita yang telah diikatnya dengan sebuah cincin pertunangan pada 2 Februari 2019.
Takdir berkata lain, Hairani harus berpulang sebelum mengikat janji suci dengan calon suaminya tersebut.
Ia adalah salah satu dari 30 orang yang menjadi korban kebakaran itu.
Hairani yang merupakan anak keempat dari delapan bersaudara ini dikenal dengan kepribadiannya yang ramah dan penuh ceria.
Namun, keceriaan itu tak lagi dapat dirasakan Bagas.
Wanita yang akan dinikahinya tahun 2021, kini bahkan tak lagi dapat dikenali olehnya.
Hairani pada Kamis (20/6/2019) malam masih menemani Bagas sambil menikmati teh saat berada di kediamannya di Desa Sambirejo, kini telah menjadi jenazah yang masih belum teridentifikasi di RS Bhayangkara Medan.
Namun, malam itu juga Bagas merasakan sikap Hairani berbeda dari biasanya.
Hairani yang biasanya ceria pada malam itu terlihat muram.
"Malam itu (Kamis) kami masih jumpa di rumahnya.
Masih cerita-cerita juga kayak biasanya.
Tapi dia (Hairani) agak beda, dia terlihat cemberut," kata Bagas.
Tepat sebelum dilaksanakan ibadah Shalat Jumat, Hairani mengembuskan napas terakhirnya di pabrik perakitan mancis tersebut.
Baca Juga: Saksikan Detik-detik Kebakaran Pabrik Mancis yang Tewaskan 30 Orang, Warga: Hanya 20 Menit
Saat mendapat kabar tersebut, Bagas mengaku sangat terpukul dan langsung menuju ke lokasi kebakaran untuk mencari kekasihnya.
"Kita juga gak mau ini terjadi, tapi mau gimana lagi," ujarnya
Hingga Sabtu, para korban kebakaran tersebut masih dilakukan identifikasi dan autopsi di RS Bhayangkara Medan.
Sementara berdasarkan data yang ada, 30 korban yang meninggal dunia dalam peristiwa itu merupakan warga tiga desa yaitu warga Desa Sambirejo, warga Desa Perdamaian dan warga Desa Kwala Begumit, seperti yang disampaikan Kepala Seksi PMP Kecamatan Binjai, Selamat SE.
Baca Juga: Ikut Ibunya Kerja, 4 Anak Korban Tewas Terpanggang di Pabrik Mancis Masih Berusia Balita
Adapun para korban itu adalahNurhayati, Yunita Sari, Pinja, Sasa, Suci/Aseh, Mia, Ayu, Desi/Ismi, Juna, Bisma, Dijah, Maya, Rani, Alfia, Rina, Amini, KIki, Priska, Yuni, Sawitri, Fitri, Sipah, Wiwik, Rita, Rizki, Imar, Lia, Yanti, Sri Ramadhani, Sumiati.
Sedangkan yang selamat dari peristiwa yang mengenaskan itu adalag Nur, Deni Novita Sari, Ariyani dan Ayu.(*)