"Malam itu, dia (Mindo Tampubolon) sama anaknya baru pulang cari makan," ujarnya.
Mindo Tampubolon bersama anaknya menaiki mobil dari arah Jalan Urip Sumoharjo dan langsung masuk ke halaman rumah yang juga tempat usahanya.
"Jadi dia baru pulang makan diikutin sama tiga mobil. Terus belok masuk rumah. Belum buka gembok rumah, orang yang ada di mobil keluar dan nyergap dia. Ada lah sekitar 20 orang," ucapnya.
Saat ditangkap itulah, kata Nenek, sang anak berteriak histeris.
Mindo Tampubolon bersama putrinya (K) yang masih berusia 10 tahun
Ia tak ingin melepaskan tangan sang ayah yang ditangkap tim Kejaksaan Agung.
"Saya cuma liat dari pagar. (Anak Mindo tampubolon) jerit sejadi-jadinya. Kayaknya anaknya juga dibawa semobil-mobilnya ke arah Karang. Soalnya dari setelah kejadian gak ngeliat anaknya. Rumah juga terkunci," tandas Nenek.
Sementara itu, Ketua Lingkungan II Kelurahan Jagabaya II Kecamatan Way Halim Syamsudin mengaku tidak mengetahui persis kejadian tersebut.
"Kebetulan lagi gak enak badan. Jadi saya pas lagi tidur. Nah, pas ramai-ramai itu (teriakan anak Mindo Tampubolon) saya dibangunin. Begitu keluar, empat mobil lewat ke arah Karang," katanya.
Meski demikian, Syamsudin mengakui jika pada siang hari sebelum penangkapan ia kedatangan tamu dari Kejaksaan Agung.