"Tapi kadang dia (korban) juga enggak pulang. Nah pas dia jalan, dia titip sama tetangga, karena posisinya di pinggir jendela, kita juga bisa nengokin, kita juga bisa kasih makanan dan minuman lewat jendela," terang Alex Widodo.
Alex pun bisa memaklumi jika Sudadi harus pergi pagi pulang larut untuk bekerja. Pasalnya, dia harus menanggung biaya untuk kehidupan sehari-hari.
Jangankan untuk makan sehari-hari, untuk membayar uang kebersihan bulanan di lingkungan RT saja, Sudadi mengalami kesulitan.
"Kita sebagai pengurus RT enggak mau membebani masalah bulanan, yang lain kita bebani. Karena saya tahu dia pernah bilang saya enggak bisa bayar uang sampah dan keamanan," katanya.
Kini, Sudadi sudah menghadap sang pencipta walau dengan cara yang mengenaskan yakni membusuk di ruang tamu.
Walau ruang tersebut bersebalahan dengan tempat sang ibu berbaring, Alex Widodo mengaku jika Murtini tidak tahu kalau anaknya sudah meninggal dunia.
Baca Juga: Tatang Koswara, Sniper Legendaris Indonesia yang Berhasil Lumpuhkan 49 Musuh di Aksi Pertamanya
"Saat ditanya ibunya, dia enggak tahu kalau anaknya sudah meninggal. Dia juga enggak nyium bau busuk," jelasnya.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar