GridHot.ID - Pada masa lampau, para bangsawan dunia mencoba menjaga status mereka sebagai darah murni dengan praktik perkawinan sedarah.
Sejarah mencatat, penguasa Mesir di masa lalu menikahi saudara mereka, orang tua, atau bahkan anak-anak mereka sendiri.
Bangsawan di beberapa negara lain juga mengalami praktik ini.
Baca Juga: Duel dengan Babi Hutan, Rahmat Selamat dari Tusukan Taring Sepanjang 9 Sentimeter
Sayangnya, perilaku inses tersebut bukan tanpa risiko.
Perkawinan sedarah tercatat menghasilkan berbagai mutasi gen yang membuat keturunan dari para pelaku mengalami kecacatan.
Meski begitu, perlu dicatat bahwa tidak semua kecacatan terjadi akibat perkawinan sedarah.
Namun, bukti sejarah menunjukkan bahwa inses membawa sejumlah kelainan dan cacat pada tubuh atau mental manusia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar