Mengenal Alas Lali Jiwo, Hutan di Gunung Arjuno yang Kerap Sesatkan Para Pendaki, Bahkan Ada yang Sampai Linglung

Untuk mencapai puncak Arjuno, para pendaki akan melewati sebuah hutan bernama Alas Lali Jiwo jika pendakian via Purwosari.

Mengutip dari akun instagram @maftuhg, Sabtu (6/7/2019) suasana wingit dan angker akan langsung terasa ketika para pendaki memasuki areal Alas Lali Jiwo karena aroma dupa.

Di sana terdapat arca-arca peninggalan kerajaan Majapahit yang sebagian dibalut dengan kain putih.

 

 

 

View this post on Instagram

Arjuno via Purwosari -------------------------------------------------------- Gunung Arjuno memang terkenal sebagai tempat Pemujaan sejak jaman kerajaan Majapahit seperti halnya Gunung Penanggungan. Kedua tempat ini terdapat banyak sekali peninggalan sejarah berupa candi, makam, petilasan sisa kerajaan Majapahit. Kita hanya bisa menjumpainya jika kita melewati jalur Purwosari saja. Sampai saat ini pun masih ada beberapa masyarakat yang mengunjungi tempat ini untuk sekedar berziarah atau besemedi, khususnya pada malam jum’at atau pada malam satu suro. Suasana angker dan mistis akan dapat kita rasakan ketika awal pendakian karena langsung disambut dengan aroma dupa yang menyengat dan bangunan-bangunan peninggalan sejarah yang ditaburi bunga tujuh rupa dan beberapa dibalut dengan kain putih. Jika pantangan di gunung lawu memakai pakaian berwarna hijau, sama halnya dengan gunung Arjuno, namun yang dilarang yaitu memakai pakaian atau benda yang dominannya berwarna merah. Mitosnya jika ada seseorang memakai pakaian berwarna merah maka akan mendapat sial atau sesuatu yg tidak diharapkan. Meskipun nasib memang bukan ditentukan oleh warna pakaian namun penting bagi kita sebaiknya untuk menghargai peraturan dan kearifan lokal yang ada. #arjuno #gunungarjuno #guoontoboego #sendangdewikunti #eyangsakri #eyangsemar #candisepilar #makutoromo #jawadipa #alaslalijiwo #wilerang #purwosari #tretes #karangploso #lawang

A post shared by Maftuh Gunardi (@maftuhg) on May 24, 2017 at 3:07pm PDT

 

Sampai saat ini masih ada beberapa masyarakat yang melakukan ziarah dan Semedi di areal arca-arca tersebut berada pada malam jumat atau Satu Suro.

Baca Juga: Potret Terakhir Thoriq di Atas Gunung Piramid Sebelum Hilang dan Kini Ditemukan Jenazahnya

PROMOTED CONTENT

Video Pilihan