Mereka diberangkatkan pada tanggal 5 Desember 1972 pagi hari, menggunakan pesawat C-47 Dakota Skadron-2 / Angkut Ringan AURI.
Pesawat itu bertolak dari Pangkalan Udara (Lanud) Supadio, Pontianak, menuju hutan di Sektor Barat Kalimantan Barat dekat daerah perbatasan.
Dari sembilan perwira muda itu, dibagilah menjadi dua tim.
Empat orang perwira remaja, yaitu Letda Inf Subagyo HS, Letda Inf Kirbiantoro, Letda Inf. Muchdi PR dan Letda Inf. S. Supriyadi akan diterjunkan di hutan dekat Desa Tanjung.
Kemudian bergabung dengan Yonif 515 yang bermarkas induk di Jember, Jawa Timur.
Baca Juga: Terlalu Kencang Berkokok, Sepasang Pensiunan Laporkan Seekor Ayam Jago ke Pengadilan
Para remaja itu akan memulai tugas pertempuran sebagai komandan pleton pada pasukan infantri.
Sementara itu lima orang perwira remaja lainnya, masing-masing Lettu Inf Torang Tobing, Lettu Inf Niko Tumatar, Lettu Inf Edward Simbolon, Letda Inf Istiarto dan Lettu Johanes Bambang, akan ditempatkan di hutan dekat desa Paloh mereka bergabung dengan Satgas-42.
Situasi Kalimantan terutama di Kalimantan Barat pada saat itu masih terdapat aktivitas gerombolan komunis Serawak, maka Komandan Satgas 42/Kopassandha Mayor Sintong Pandjaitan memerintahkan agar disediakan pasukan pengamanan.
Sintong mengatakan bahwa terjun tempur di hutan, akan berkesan bagi para remaja.