Dan untunglah sembilan perwira muda yang ikut terjun saat itu mendarat dengan selamat.
Penduduk di kampung-kampung yang menyaksikan penerjunan itu terkagum-kagum dengan aksi penerjunan pasukan Kopassus.
Berkat pengalaman terjun tempur di hutan Kalimantan Barat, kesembilan perwira remaja mendapat 'Bintang Merah' pada sayap terjun di dada kiri mereka.
Baca Juga: Sosok-sosok Idola Sutopo Semasa Hidup, Jadi Penyemangat Saat Bertugas dan Lawan Rasa Sakitnya
Dalam perkembangan selanjutnya, keempat remaja yang ditugaskan selama lima bulan sebagai komandan peleton pada Yonif 515 kemudian, ditarik ke Mako Satgas-42 di Paloh.
Letda Subagyo HS dan Letda Muchdi PR diangkat menjadi Komandan Tim pasukan Baret Merah untuk memimpin pasukan para komando seperti yang dibutuhkan Sintong dalam Operasi Kilat tugas tempur di Sulawesi Selatan dan Tenggara.
Semua kegigihan dan keberhasilan sembilan perwira Kopassus muda tersebut tak lepas dari hasil latihan keras Kopassus.
Baca Juga: Kisah Pilu Nenek Amur, Tinggal Sebatang Kara di Gubuk Reot dan Sering Teriak-teriak Saat Minta Makan
Latihan prajurit Kopassus sempat diceritakan oleh mantan Kepala Staf TNI AD Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo dalam bukunya yang berjudul 'Pramono Edhie Wibowo dan Cetak Biru Indonesia ke Depan'.
Source | : | Surya.co.id,GridHot.ID,Sintong Panjaitan : Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar