Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Siswa Taruna Tewas dengan Endapan Darah di Bagian Kepala dan Dada, Pihak Sekolah Klaim Telah Lakukan Kegiatan Orientasi Sesuai Prosedur

Siti Nur Qasanah - Senin, 15 Juli 2019 | 17:21
Jenazah DBJ (14) siswa SMA Taruna Indonesia yang meninggal usai mengikuti kegiatan orientasi saat berada di ruang jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Sabtu (13/7/2019)
AJI YULIANTO KASRIADI PUTRA

Jenazah DBJ (14) siswa SMA Taruna Indonesia yang meninggal usai mengikuti kegiatan orientasi saat berada di ruang jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Sabtu (13/7/2019)

Para keluarga DJB (14) siswa yang mengikuti kegiatan orientasi di SMA Taruna Indonesia, berada di ruang kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Sabtu (13/7/2019).
KOMPAS.com/AJI YK PUTRA

Para keluarga DJB (14) siswa yang mengikuti kegiatan orientasi di SMA Taruna Indonesia, berada di ruang kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Sabtu (13/7/2019).

Baca Juga: Pesonanya Bikin Salah Fokus, Inilah Sosok Sandhyca Putrie, WARA Cantik yang Kini Jadi Ajudan Iriana Jokowi

"Dalam kepala juga ada resapan darah seperti benturan, kalau dilihat dari korban sudah kaku, mayatnya hampir enam jam, serta di dada juga ada resapan lumayan banyak," tambahnya.

Sementara itu, Kepala SMA Taruna Indonesia Palembang, Tarmizi Endrianto mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah sesuai dengan prosedur yang ada selama ini.

Kalau di SMA Taruna Indonesia Palembang bukan masa orientasi siswa (MOS) baru tapi kami menyebutnya Masa Dasar Bimbingan Fisik dan Mental dan semuai dilakukan sesuai dengan prosedur," jelasnya saat keluar dari ruangannya, Sabtu (13/7/2019).

Baca Juga: Kisah Pilu Guru Honorer Pandeglang, Gaji Tak Cukup untuk Sewa Rumah Hingga Harus Tidur di WC Sekolah

Dia juga mengatakan bahwa pihaknya telah menyerahkan kasus meninggalnya DBJ kepada pihak kepolisian.

"Semua sudah kami serahkan ke pihak kepolisian ya, dan selama ini kami melihat anak ini sehat-sehat saja tidak ada masalah," ujarnya.

Baca Juga: Enggar Puji Lestari, Sosok Penyemangat Brigadir Dian Jalankan Tugas Layani Masyarakat dengan Keterbatasan Fisik

"Dan untuk proses Masa Dasar Bimbingan Fisik dan Mental dilakukan selama seminggu, kami juga telah melakukan MoU dengan orangtua terkait proses kegiatan ini jadi orangtua sudah tahu semua prosesnya," katanya.

Saat ini, kasus tersebut sedang diselidiki oleh Polresta Palembang. (*)

Source :Kompas.com TribunSumsel.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x