"Dalam kepala juga ada resapan darah seperti benturan, kalau dilihat dari korban sudah kaku, mayatnya hampir enam jam, serta di dada juga ada resapan lumayan banyak," tambahnya.
Sementara itu, Kepala SMA Taruna Indonesia Palembang, Tarmizi Endrianto mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah sesuai dengan prosedur yang ada selama ini.
Kalau di SMA Taruna Indonesia Palembang bukan masa orientasi siswa (MOS) baru tapi kami menyebutnya Masa Dasar Bimbingan Fisik dan Mental dan semuai dilakukan sesuai dengan prosedur," jelasnya saat keluar dari ruangannya, Sabtu (13/7/2019).
Baca Juga: Kisah Pilu Guru Honorer Pandeglang, Gaji Tak Cukup untuk Sewa Rumah Hingga Harus Tidur di WC Sekolah
Dia juga mengatakan bahwa pihaknya telah menyerahkan kasus meninggalnya DBJ kepada pihak kepolisian.
"Semua sudah kami serahkan ke pihak kepolisian ya, dan selama ini kami melihat anak ini sehat-sehat saja tidak ada masalah," ujarnya.
"Dan untuk proses Masa Dasar Bimbingan Fisik dan Mental dilakukan selama seminggu, kami juga telah melakukan MoU dengan orangtua terkait proses kegiatan ini jadi orangtua sudah tahu semua prosesnya," katanya.
Saat ini, kasus tersebut sedang diselidiki oleh Polresta Palembang. (*)